GIANYAR | patrolipost.com – Sebagai gudangnya seni, penampilan para seniman Gianyar selalu ditunggu-tunggu. Tak ayal penampilan seniman legendaris yang tergabung dalam Sekaa Drama Gong Mahaswari Kabupaten Gianyar selalu mendapat tempat di hati masyarakat. Para seniman kawakan tersebut menampilkan Drama Gong “Manik Segara Wilis” di Open Stage Balai Budaya Gianyar, Minggu (16/4) malam.
Ribuan pasang mata yang menyaksikan seakan diajak bernostalgia kembali ketika seni pertunjukan drama gong sedang berada di masa puncaknya. Penampilan para pemain lawas seperti Wayan Suratni, Wayan Puja, Jro Suadnya, Wayan Sugita, Nyoman Luwes, Wayan Randat serta pemain pendukung lainnya pun berhasil mengocok perut penonton yang menyaksikan. Mereka tertawa lepas ketika melihat penampilan idolanya di atas panggung.
Koordinator pertunjukan, I Wayan Suija mengatakan lahirnya seni pertunjukan drama gong berawal dari Gianyar yang diprakarsai oleh dua seniman yaitu I Wayan Puja dan Alm. Anak Agung Raka Payadnya. “Jadi beliau merupakan cikal bakal terbentuknya drama gong di Provinsi Bali,” kata Suija.
Guna melestarikan dan membangkitkan kembali pertunjukan drama gong, Bupati Gianyar Made Mahayastra berinisiatif mengajak pemain legendaris dan generasi penerus drama gong yang tergabung dalam Sekaa Drama Gong Mahaswari Kabupaten Gianyar untuk tampil serangkaian HUT Kota Gianyar. “Jadi idenya murni dari Bapak Bupati, karena beliau ingin melestarikan drama gong. Sebagai daerah seni, lahirnya drama gong, masak tidak dilestarikan?,” ujar Suija.
Lebih lanjut, diangkatnya cerita yang berjudul “Manik Segara Wilis” merupakan kesinambungan dengan tema pesta kesenian Bali tahun ini. Dimana Sekaa Drama Gong Mahaswari Kabupaten Gianyar akan ikut tampil memeriahkan Pesta Kesenian Bali Tahun 2023 yang diadakan di Art Center. Selain itu, pertunjukan ini merupakan sebagai ajang reuni para pemain legendaris, para generasi penerus serta dapat berpartisipasi dalam menghibur masyarakat di hari jadi kota Gianyar ke-252.
“Jadi lengkaplah, sesuai dengan yang direncanakan Bapak Bupati. Dimana pada HUT Kota yang ke-252, Bapak bupati all out dalam mengisi acara khususnya seni dan budaya. Astungkara Bapak Bupati konsen sekali, sehingga kami para penerus drama gong di Kabupaten Gianyar diberikan kesempatan untuk melestarikan drama gong ini,” papar Suija yang juga seniman drama gong tersebut.
Selain itu, pada pertunjukan kali ini melibatkan 65 orang, yang terdiri dari pemain lawas dan generasi penerus serta diiringi oleh Sekaa Gong Manawa Shanti dari Banjar Bayad, Tegallalang. “Kita harapkan bisa tampil maksimal dan masyarakat Gianyar dapat terhibur,” tutupnya. (kominfo/eka)