DPRD Klungkung: Lanjutkan Proyek Tanggul Pemecah Ombak di Pantai Monggalan Kusamba

abrasi 1111
Sejumlah rumah dan lahan milik masyarakat di Pantai Monggalan abrasi akibat diterjang gelombang air laut, Sabtu (26/10/2024). (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Tokoh Kusamba yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Klungkung, Nyoman Alit Sudiana langsung turun meninjau abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Dawan, Klungkung, Sabtu (26/10/2024).

Menurut Nyoman Alit sudah saatnya Pemkab Klungkung melalui dinas terkait segera dilanjutkan lagi proyek tanggul pemecah ombak di Pantai Monggalan Kusamba.

Dari pantauan Nyoman Alit Sudiana, kronologis abrasi terjadi pada 25 Oktober 2024 malam hari sekitar pukul 21.30 WITA.

“Saya sempat ditag di FB oleh salah satu warga yang rumahnya kemasukan air laut bernama Dek Arini (anak dari Pak Ngetis) yang rumahnya berada di Pantai Monggalan. Ketika itu saya sedang istirahat di rumah, karena di tag di FB, lalu saya tanyakan posisi abrasi di mana? Dijawab di sebelah barat Pantai Monggalan. Saya langsung mengambil motor dan segera menuju lokasi malam itu juga,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurutnya, setelah dirinya sampai di lokasi, memang betul telah terjadi abrasi yang sangat parah. Bahkan menurut keterangan pak Kadek Kartika (Mangku Dektika) yang rumahnya juga di lokasi paling selatan mengatakan bahwa ombak sudah menghantam dinding rumahnya (bale delod) setinggi diatas 2 meter lebih, yang menyebabkan sampai lampu di rumahnya padam.

“Air laut sudah masuk ke halaman rumah warga sekitar. Ada 4 rumah yang berada dekat lokasi yang kena yaitu Kadek Kartika (Mangku Dekta), Wayan Ngetis, Kadek Widana, Nengah Sanggra,” pungkasnya.

Menurut warga setempat Kadek Kartika, menyebutkan abrasi ini mulai terjadi secara perlahan sejak 3 bulan lalu, terus abrasi mengikis pantai mengarah ke utara sekitar 40-50 meter,” ujarnya.

Dia memastikan ada sekitar 3 pohon ketapang yang sangat besar dan 2 buah bale pos kamling yang sudah roboh terkena abrasi dan hanyut diterjang gelombang air laut akibat abrasi ini.

Sementara itu menurut Nyoman Alit Sudiana menambahkan bahwa ada 4 kepala keluarga di sana juga menghawatirkan keberadaan rumahnya.

“Abrasi dari hari demi hari abrasi semakin parah, dan juga sangat menghawatirkan. Disamping itu ada tiang listrik PLN yang berada di selatan rumahnya bisa roboh dan menimpa rumah mereka,” ujarnya

Katanya kawasan itu, terlebih di sana adalah akses jalan satu satunya menuju lokasi balai pembuatan garam sistem modern yang juga milik pemerintah.

“Jika dibiarkan abrasi sudah semakin parah, jembatan penghubung menuju balai pembuatan garam bisa jebol. Saya sudah menghubungi ajudan Pj Bupati Klungkung, supaya segera menugaskan pejabat OPD turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan untuk mencarikan solusi secepat mungkin,” tegasnya.

Usulan kami selaku wakil warga supaya segera ditindaklanjuti agar pihak PLN agar segera memindahkan tiang listrik yg sangat rawan roboh dan bisa berakibat fatal terhadap warga disekitar. Disamping itu pemerintah daerah kabupaten dan provensi segera melaksanakan proyek pembuatan tanggul pemecah ombak,” pungkasnya. (855)

Pos terkait