BANGLI | patrolipost.com – Hampir dua tahun sampah di Pasar Catur, Desa Catur, Kecamatan KIntamani tidak diangkut petugas kebersihan. Kondisi ini dikeluhkan warga karena tumpukan sampah menjadi sarang lalat dan nyamuk.
Perbekel Desa Catur I Wayan Sukarata saat dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya hampir dua tahun sampah tersebut tidak diangkut oleh petugas kebersihan Pemkab Bangli.
Kata Wayan Sukarata terkait penanganan sampah sejatinya pihak Desa Catur dengan Disperindag Bangli telah menandatangani perjanjian kerjasama, yang mana untuk pengangkutan sampah akan dibantu oleh Disperindag.
“Sejak pasar beroperasi tahun 2023, petugas sempat mengakut sampah di pasar. Namun setelah itu tidak ada kelanjutannya,” ujar Sukarata, Minggu (14/4/2024).
Pihak Desa Catur, saat ini belum bisa melakukan pengananan sampah, sebab pasar ini belum dilakukan serah terima dari pihak Pemerintah Bangli ke pihak Desa Catur.
“Untuk aset belum diserahterimakan, jadi kami belum bisa melakukan penanganan sampah tersebut,” jelasnya.
Berkaitan dengan sampah di Pasar Catur tersebut, pihaknya secara lisan telah menyampaikannya ke Disperidag Bangli dan Dinas PU Kabupaten Bangli. Yang mana, untuk Disperidag Bangli, pihaknya berharap agar petugas segara turun untuk membantu mengangkut sampah. Sementara ke PU, pihaknya juga minta bantuan untuk penanggulan sementara agar dibuatkan lobang dan sampahnya dikubur di lokasi.
“Hasil koordinasi kami, dari pihak Disperidag berjanji akan melakukan pengangkutan,” jelasnya.
Disiinggung dampak dari tumpukan sampah tersebut, kata dia, selain menebar bau yang kurang sedap, juga sebagai tempat bersarangnya lalat dan nyamuk. “Kami berharap agar petugas segera turun mengatasi masalah sampah tersebut,” ujarnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Bangli I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi belum bisa dihubungi hingga tadi malam. (750)