DENPASAR | patrolipost.com – Dalam kurun waktu sebulan, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menerima tawaran kerjasama dari berbagai negara, yakni Vietnam, Inggris, Australia dan Jepang. Sedangkan pada kesempatan ini, Pemkot juga menerima tawaran sejumlah point kerjasama dari Kroasia, mulai kerjasama di bidang hospitality tourism, sport tourism dan marine tourism.
Dimana mengingat sebelum pandemi, kondisi di Kroasia record wisatawan mencapai 25 juta kunjungan dan juga mencapai record tertinggi untuk gross domestik product (GDP) atau nilai pertumbuhan ekonomi sebuah kota.
Duta Besar Republik Kroasia untuk Indonesia, Mr Nebosja Koharovic didampingi istrinya, Madame Ivana Koharović mengatakan dalam hal sister city Nebosja Koharovic telah banyak berbicara dan diskusi hal-hal strategis untuk pemulihan pariwisata di Bali khususnya dengan pemerintah pusat melalui promosi bersama dan peluang-peluang di bidang social, economic infrastruktur serta menghadapi tantangan yang sama dengan Kota Denpasar yang mengandalkan sektor pariwisata.
“Mengingat Kota Denpasar juga sebagai penyuka bola juga dapat dikerjasamakan. Disamping itu juga bantuan beasiswa serta sharing knowledge dapat dikerjasamakan,” ujar Mr Nebosja Koharovic saat audiensi di Kantor Walikota Denpasar, Rabu (8/12/2021).
Adapun Dubes Kroasia menyampaikan pihaknya akan memfollow up kembali dari hasil pertemuan ini. Adapun kesan-pesan diharapkan Kota Denpasar dapat menjalin kerja sama Sister city dengan Kota Kroasia.
Sementara Walikota Jaya Negara menyambut baik kedatangan dan maksud Dubes Kroasia dalam bidang kerjasama dengan Pemkot Denpasar. Dimana sebelumnya Pemkot Denpasar juga menerima tawaran kerjasama dari beberapa negara dalam sebulan ini yakni, Vietnam, Inggris, Australia, Jepang dan hari ini Kroasia.
“Saya sangat menyambut baik penjajakan kerjasama ini, yang mana melalui kunjungan ini saya menyampaikan bahwa kondisi di Kota Denpasar aman dan layak dikunjugi. Saya berharap agar Bapak Dubes menyampaikan kepada warga Kroasia untuk melakukan kunjungan wisata ke Bali dan Denpasar,” jelas Jaya Negara.
Selain itu, hubungan sister city akan ditindaklanjuti sebagai pemicu pemulihan pariwisata dan pemulihan ekonomi kedua kota. Selanjutnya untuk kedepannya dapat dikerjasamakan juga Port tourism.
“Hal ini mengingat di Kawasan BTID Serangan akan dibangun Marine Hub central yang memposisikan Kota Denpasar sebagai pusat Marine Hub dan nantinya wisatawan dapat langsung ke Kota Denpasar tanpa transit di Singapura,” tandasnya. (030)