Duh Gusti! Orangtua Pergi Sembahyang, Bocah SD di Desa Songan Kintamani Gantung Diri

bocah sd
Petugas lakukan olah TKP bunuh diri di Desa Songan, Kintamani. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Di saat warga Banjar Serongga, Desa Songan, Kecamatan Kintamani merayakan hari raya Galungan, mendadak digemparkan kejadian bunuh diri. Mirisnya, bunuh diri dengan cara gantung diri dilakukan oleh seorang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) berinisial IS (11) pada Rabu (23/4/2025) sekira pukul 22.00 Wita.

Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian bunuh diri tersebut. Namun dia mengaku belum tahu persis motif bunuh diri yang dilakukan siswa SD tersebut.

Bacaan Lainnya

”Petugas dari Polsek Kintamani dan Polres Bangli bersama tim medis telah turun ke Lokasi. Selain melakukan olah TKP petugas juga telah memintai keterangan beberapa orang saksi,” ujar Kompol Sukerna, Kamis (24/4/2025).

Menurut perwira asal Karangsem ini dari keterangan saksi diketahui kronologis kejadian berawal ibu korban yakni NI Luh Ramping bersama keluarga lainnya pada Rabu (23/4/2025) sekitar pukul 17.00 Wita pergi melaksanakan persembahyangan serangkaian upacara piodalan di Pura Dewa Manik yang berlokasi di Banjar Tabu, Desa Songan B, Kintamani.

”Saat itu korban tidak ikut sembahyang dan tinggal sendirian di rumah,” ujar Kompol Nengah Sukerna.

Sekira pukul 22.00 Wita, saksi Ni Luh Ramping selesai melaksanakan persembahyangan dan kembali ke rumah. Sesampai di rumah saksi tidak menemukan korban di rumah sehingga saksi mencari korban di sekitaran rumah.

”Setelah melakukan pencarian saksi mendapati korban telah gantung diri di dahan pohon jambu biji yang ada di belakang rumah dengan menggunakan seutas tali rapia,” sebut Kompol Sukerna.

Menemukan anaknya gantung diri, saksi langsung berteriak meminta tolong. Akhirnya bersama – sama pihak keluarga menurunkan korban dengan tujuan untuk memberikan pertolongan. Namun korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya peristiwa tersebut di laporkan ke Polsek Kintamani.

Kata Kapolsek Kompol Sukerna, dari hasil pemeriksaan luar jenazah yang dilakukan oleh petugas medis dari Puskesmas Kintamani V yakni dr Cokorda Agung Prasetya Dwipayana ditemukan kaku mayat pada wajah, rahang dan bagian anggota gerak atas dan jeratan di leher melingkar dari bagian depan bawah hingga belakang atas serta tidak ditemukan tanda-tanda akibat kekerasan pada tubuh korban.

”Pihak keluarga menerima meninggalnya korban sebagai sebuah musibah dan menolak dilakukan autopsi mayat,” jelas Kompol Sukerna.

Sementara disinggung motif yang mendasari korban melakukan bunuh diri, kata Kompol Sukerna masih terus didalami petugas.

”Belum jelas motif korban nekat bunuh diri, petugas masih melakukan pendalaman,” sebut Kompol Sukerna. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *