DENPASAR | patrolipost.com – SOS Children Villages Indonesia menganisiasi acara amal, berupa lari amal ultramarathon. Acara ini untuk menggalang dana bagi anak-anak yang kehilangan orangtua akibat pandemi Covid-19. Kegiatan ini akan digelar pada 26 November 2021.
Koordinator lari amal SOS Lutfi Zaki menyampaikan, kegiatan lari amal kali ini merupakan perhelatan keenam yang diselenggarakan setiap tahunnya guna membantu para anak-anak yang kehilangan orang tua, baik karena meninggal maupun ditinggalkan.
“Dalam lari kali ini kami menggunakan istilah ultramarathon karena jaraknya 150 km, dan akan mengambil dua titik start yaitu di Jimbaran tepatnya di hotel Four Points dan di Gianyar,” jelas Lutfi saat bertemu Wakil Gubernur Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Selasa (23/11/2021).
Dikatakan Lutfi, saat ini sudah 200 pelari yang akan ikut bergabung. Para pelari itu datang dari berbagai kalangan, baik dari atlet, penggiat olahraga lari, hingga masyarakat biasa.
“Untuk itu kami berharap kedatangan Bapak Wagub untuk membuka acara ini pada tanggal 26 November mendatang,” katanya.
Lutfi menegaskan, keuntungan dari acara ini sepenuhnya akan digunakan SOS untuk membantu anak-anak telantar di seluruh Indonesia, khususnya di Bali. Acara ini juga akan digelar dengan menjalankan Prokes ketat. Bekerja sama dengan PeduliLindungi dan beberpa vendor aplikasi pencegahan Covid-19.
“Nanti kami akan menggunakan sistem radar, jika ketahuan salah satu pelari kami terinfeksi. Sehingga akan ketahuan ke mana saja para pelari kami ini melakukan perjalanan serta kontak dengan siapa saja,” jelas Lutfi.
Sementara itu Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi serta mendukung penuh acara itu. Ia mengatakan, acara itu juga bisa menjadi ajang promosi kepada dunia bahwa saat ini Bali sangat aman untuk dikunjungi dengan tingkat infeksi yang kian hari kian melandai.
Ia menegaskan perlunya memperhatikan kesiapan acara dan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan.
“Semua itu harus disiapkan dengan baik. Kami tidak ingin acara ini menjadi ajang bertambahnya jumlah masyarakat terinfeksi. Prokes harus benar-benar dijalankan begitu juga screening. Sehingga bisa terus membangun kepercayaan dunia akan Bali,” ucap Cok Ace.
Kampung SOS yang berdiri sejak 30 tahun lalu terletak di Desa Bantas, Tabanan. Mengasuh sekitar 500 anak hingga mereka mandiri, dan setiap rumah diisi maksimal 8 anak dengan 1 ibu asuh. (pp03)