MEDAN | patrolipost.com – Dunia medis kembali berduka, gugur sudah satu dokter di gugus depan memerangi pandemi Covid-19. Salah satu dokter muda berbakat spesialis paru harus gugur di medan pertempuran melawan virus corona demi pasien yang dirawatnya.
Dr. Andhika Kesuma Putra dilaporkan gugur pada Sabtu, 1 Agustus 2020 lalu setelah menerima perawatan di Rumah Sakit Columbia Asia.
Kabar duka itu diunggah oleh akun Twitter @jcowacko pada 1 Agustus 2020 kemarin, hingga menjadi viral di media sosial.
“Selamat jalan dr Andhika Kesuma Putra Sp P(K). Beliau adalah dokter paru yg sangat baik, cerdas dan tidak pelit ilmu,” ungapnya, unggahan akun Twitter @jcowacko.
Ia juga menuliskan jika perjuangan dr Andhika Kesuma Putra dalam membantu pasien Covid-19 tak akan sia-sia.
Dalam unggahan akun Twitter @jcowacko mengatakan jika banyak pasien positif Covid-19 yang berhasil sembuh merasakan kesedihan dan tidak percaya dengan kabar tersebut.
“Puluhan pasien Covid yang telah sembuh diobati beliau saat ini benar-benar berduka, siapa yang menyangka dokter yang mengobati malah berpulang lebih dahulu meninggalkan pasien.” tambahnya.
Terkait kematian dr Andhika, akun Twitter @jcowacko kembali mengunggah kabar baru mengenai keinginan dari sang dokter sebelum akhirnya meninggal dunia.
Di utas dan di hari yang sama, akun Twitter @jcowcko mengunggah tangkap gambar sebuah pesan WhatsApp.
Bersama dengan unggahan potret tangkap layar itu, akun Twitter @jcowacko menuliskan jika dr Andika telah siap dengan segala risiko besar yang ada.
Akun Twiiter @jcowacko juga menuliskan jika dr Andhika berusaha menjadi orang pertama yang maju sebagai pejuang di garda depan pandemi Covid-19.
“Ternyata beliau sudah siap syahid dan berusaha menjadi yang pertama sebagai pejuang Covid. InshaAllah Syahid dok,” tulisnya.
Dalam pesan itu dr Andhika mengatakan jika telah siap dengan segala risiko besar yang dihadapinya.
Bahkan dalam pesan percakapan itu dr Andhika menuliskan telah siap untuk mati syahid dalam memerangi pandemi Covid-19 ini.
“Aku InsyaAllah siap syahid bang untuk covid ini,” tulis dr Andhika dalam pesan WhatsApp.
Sebelumnya, kabar gugurnya salah satu dokter spesialis paru itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit.
Ia juga mengatakan dr Andhika ini merupakan salah satu dari banyak dokter yang berada di garda terdepan dalam penanganan pasien positif Covid-19 di wilayah Sumatera Utara.
Meski masih berusia muda, dr Alwi mengungkapkan jika dokter Andhika merupakan aktivis kampus yang telah memiliki sejumlah pencapaian.
“Adik saya itu, junior kita yang juga aktivis di kampus. Sudah konsultan di usia yang muda, dia juga menangani pasien Covid-19 langsung di RS Columbia Asia Medan, sempat juga di RS GL Tobing bergabung di Gugus Tugas. Jadi hari-harinya memang merawat pasien Covid-19,” ujarnya.
Menurut keterangannya, dokter Andhika sempat dirawat selama dua minggu usai terinfeksi Covid-19 hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Bahkan kini dikabarkan jika istri dan anak dr Andhika ikut terinfeksi dan dinyatakan telah positif Covid-19.
Saat ini mereka sedang dalam penanganan tim medis agar bisa sembuh dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu. (305/prc)