DENPASAR | patrolipost.com – Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Emiliana Sriwahyuni mengaku prihatin dengan maraknya kasus pemerkosaan terhadap perempuan di masa pandemi. Dimana banyak yang menjadi korbannya merupakan anak di bawah umur.
Lebih lanjut dinilainya, semakin banyak tingkat pengangguran di masa pandemi ini justru makin banyak pula pelecehan yang menimpa perempuan.
“Kasus KDRT juga, memang harus ada perlindungannya. Sehingga kita harus gencar sampai hari ini dan harus ada motor sebagai penggerak membuat Perda mengenai kekerasan seksual ini agar segera disiapkan,” ujar Emiliana Sriwahjuni saat dijumpai di Rumah Kreatif Emiliana Sriwahyuni di Perum Kerta Dalem Mansion B17, Sidakarya, Denpasar, Rabu (23/6/2021).
Meski demikian, Emiliana mengajak semua perempuan untuk tetap semangat, tangguh dan positive thinking dalam segala hal menghadapi permasalahan yang ada.
“Selama pandemi perempuan juga harus kreatif, inovatif, cerdas dan enerjik dalam ketahanan ekonomi. Kebetulan biasanya saya bikin mereka kegiatan. Bagaimana cara mencari tambahan mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi keluarga sehingga saya ajak mereka berkegiatan positif untuk berkreatif,” terangnya.
Sementara memang tidak dapat dipungkiri, masa pandemi tidak hanya berdampak pada perekonomian. Sehingga sebagai perempuan juga harus bersabar dan dari pihak laki-laki juga tahu diri.
“Karena masalah ini bukan cuma di keluarganya saja, banyak keluarga keluarga lain yang juga terdapat sama. Memang sih namanya ekonomi yang panjang sekali karena kita di Bali itu perekonomiannya bergantung dengan pariwisata,” tuturnya.
Disinggung adanya pelecehan seksual ataupun persetubuhan terhadap perempuan, yang justru pelakunya adalah perempuan, Emiliana menyayangkan perbuatan miris itu. Dimana perempuan seharusnya melanjutkan generasi anak-anak bangsa yang baik. Mengingat peran perempuan di dalam mendidik sangat penting.
“Terutama dalam mendidik anak-anaknya yang kelak menjadi generasi-generasi penerus,” sebutnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa sesama perempuan bukan untuk saling melecehkan, apalagi ikut menghancurkan perempuan.
“Kalau ada perempuan yang susah itu didukung dan dibela, bukan dijual apalagi diperdaya,” terangnya.
Bagi perempuan yang pernah mengalami kekerasan seperti kekerasan seksual ataupun KDRT, diharapkan segera melapor ke LBH atau lembaga-lembaga terkait.
“Kalau tetap diam itu seakan kita membiarkan kejahatan itu tetap berlanjut,” jelasnya.
Selain itu, Emiliana juga memaparkan dengan bercerita dari hati ke hati bersama suami/istri dan anak-anak dapat mengantisipasi terjadinya KDRT di masa pandemi ini.
“Saat ini waktu yang paling tepat yang terbaik untuk merajut hubungan yang terbaik untuk keluarga seperti Keluarga Cemara,” tambahnya.
Emiliana berpesan, adapun dalam membuat suasana ini tetap sejuk dan dingin adalah dengan cara bersabar.
“Kita juga harus mendekatkan diri dan banyak-banyak meminta perlindungan sama Tuhan agar terhindar dari kasus kekerasan maupun pelecehan seksual,” pungkasnya. (cr02)