SEMARAPURA | patrolipost.com – Kasus anak sapi (godel) dimangsa anjing liar kembali terjadi di Nusa Penida, Klungkung. Kali ini dialami Jro Mangku Wayan Sulatri (50), warga Dusun Pundukahe Kaje, Desa Bungamekar, Nusa Penida.
Anak sapi miliknya yang baru berusia 2 minggu, mati dengan kondisi tubuh penuh luka, diduga mati setelah diterkam anjing liar. Bahkan dalam seminggu terakhir, sudah 4 ekor anak sapi milik warga mati menggenaskan.
“Anak sapi saya mati dengan luka robek di pinggang. Belum sempat mendapatkan penanganan, sudah terburu mati,” ujar Jro Mangku Wayan Sulatri, Jumat (20/9).
Kejadian ini tidak pertama kali baginya. Setahun lalu, Mangku Sukatri juga mengalami hal serupa. Anak sapinya juga mati dengan luka serupa. Ia pun mencurigai anak sapi miliknya itu terluka karena diserang anjing liar yang berkeliaran di Desa Bungamekar.
“Tahun lalu juga pernah mengalami hal seperti ini. Ternyata karena diserang anjing liar. Kali ini juga sepertinya karena diserang anjing liar, tentu ini sangat meresahlan masyarakat,” ungkapnya.
Tidak hanya Jro Mangku Wayan Sulatri, kejadian serupa juga dalami warga lainnya di Dusun Pundukahe Kaje, Desa Bungamekar. Rabu (18/9) lalu, dimana tiga anak sapi milik warga di kandang kelompok Simantri Pondok Indah juga mati menggenaskan. Ada yang mengalami luka di leher, di paha, dan ada yang sampai jeroannya keluar.
Situasi ini tentu membuat masyarakat resah. Terlebih semua anak sapi di kandang kelompok Simantri Pondok Indah diserang hingga mati. Hanya ada satu ekor indukan yang tidak diserang.
“Kami sedang bahas masalah ini. Ternak warga yang mati tersebut merupakan milik kelompok Simantri Pondok Indah. Kecurigaan karena diserang gerombolan anjing liar,” jelas Perbekel Desa Bunga Mekar, I Wayan Yasa, dihubungi, Jumat (20/9).
Dalam seminggu terakhir, setidaknya Dia menerima informasi sudah ada 4 ekor anak sapi warga yang mati dengan sejumlah luka di tubuhnya. Semua sapi yang mati, berusia sekitar 6 bulan.
“Satu sapi matinya seminggu lalu, dan tadi juga ada tiga ekor anak sapi yang mati dalam satu kandang di Simantri Pondok Indah. Ada sampai jeroanya keluar,” jelasnya.
Serangan anjing liar itu tidak disadari warga, terlebih jarak kandang dengan pemukiman warga sekitar 500 metermeter dan kejadiannya malam hari. Wayan Yasa menegaskan kejadian ini tidak pertama kali terjadi di desanya, tahun 2015 lalu hal serupa juga terjadi. Tidak hanya menyerang ternak sapi, tapi anjing liar juga menyerang ternak babi warga.
“Warga tentu resah dengan kejadian ini. Apalagi godel itu harganya lumayan, bisa Rp 5 juta perekornya. Peternak merugi karena kejadian ini,” bebernya. (ron)