DENPASAR | patrolipost.com – Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMA/SMK se-Bali dilakukan dengan melakukan tes acak antigen kepada guru dan siswa. Setiap sekolah akan diambil sampel sebanyak 60 orang terdiri dari 30 siswa dan 30 guru atau sebanyak 10 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali IKN Boy Jayawibawa menjelaskan, dari laporan yang diterimanya, satu sekolah yakni SMK Negeri 1 Denpasar telah diambil sampelnya beberapa waktu lalu.
“Dari laporan yang ada, astungkara semuanya negatif. Tapi ini masih berjalan di sekolah-sekolah SMA/SMK se-Bali,” kata Boy, Kamis (18/11/2021).
Dikatakan, random test itu dilakukan secara terjadwal mengingat keterbatasan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan. Sedangkan, kata Boy, jumlah sekolah dibawah Pemprov Bali sebanyak 300 yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
“Secara bertahap nanti semua akan dilakukan tes acak antigen. Hal itu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan PTM Terbatas yang sudah berlangsung di Bali ini,” kata Boy.
Dalam melaksanakan tes antigen, Disdikpora berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Mengingat, lokasi sekolah SMA/SMK berada di kabupaten/kota se-Bali.
Seperti diketahui Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Provinsi Bali dilakukan berdasar SE No B.31.420/76560/DIKPORA yang diteken oleh Gubernur Bali pada 14 September 2021. Namun pada pelaksanaannya, sekolah baru membuka PTM Terbatas di awal bulan Oktober 2021.
Dalam pelaksanaannya satuan pendidikan wajib berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di tempat sekolah berada. Mengingat, Satgas Covid-19 dinilai paling akurat dalam melihat potensi bahaya munculnya klaster baru. Sebab Satgas Covid-19 juga melibatkan unsur desa adat. (pp03)