MANGUPURA | patrolipost.com – Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (Unud) selenggarakan Simposium dan Workshop Bali Psikiatri Terkini (BATIK-4) Join Summit with 2nd International Conference on Cultural and Spiritual Pshchiatry (ICOSPI) yang diselenggarakan di Four Points By Sheraton Bali Ungasan, Jumat (8/9). Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi Unud Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes. yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali.
Dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, dr.,Sp.K.J selaku Ketua Panitia dalam laporanya menyampaikan, seminar BATIK-4 ini membahas berbagai topik menarik seputar psikiatri dan kesehatan mental. Seminar ini diharapkan banyak memberikan manfaat bagi semua pihak untuk menambah pengetahuan baru, pengalaman baru dan wawasan yang lebih luas tentang topik-topik yang akan dibahas dalam dua hari ke depan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unud Dr. dr. Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes dalam sambutannya menjelaskan, sekarang ini di seluruh dunia mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dari sisi soasial, ekonomi, dan teknologi. Di satu sisi ini merupakan penanda bahwa peradaban kita terus berkembang, akan tetapi di sisi lainnya ternyata perubahan ini memberikan implikasi pada berbagai bidang termasuk di bidang kesehatan, bukan hanya di bidang kesehatan fisik tetapi juga di bidang kesehatan jiwa.
“Ini merupakan suatu tantangan bagi kita semua untuk mewujudkan bagaimana definisi sehat tersebut, jadi sudah barang tentu teman-teman sejawat dari spesialis psikiatri itu memiliki tanggung jawab yang sangat besar bagaimana bisa mengupayakan tercapainnya kesehatan mental ini, sehingga kesehatan mental secara paripurna sesuai devisini WHO bisa kita capai,” tegas Dekan Fakultas Kedokteran.
Permasalahan kejiwaan saat ini bukan hanya dialami masyarakat perkotaan, tetapi masyarakat di pedesaan pun sekarang sudah mulai meningkat kasus-kasus kejiwaan sebagai konsekuensi dari pada kemajuan yang kita dapatkan selama ini. Di sisi lain kita juga menyadari bahwa keberadaan dokter spesialis kedokteran jiwa belum merata, mungkin hanya tersebar d kota-kota besar dan daerah pedesaan maupun daerah-daerah terpencil, dan belum tersentuh oleh dokter spesialis kedokteran jiwa. Maka dari itu di daerah-daerah tersebut tentu merupakan tanggung jawab dokter umum di sana untuk bagaimana bisa memberikan pelayanan yang terkait dengan kesehatan jiwa ini. Untuk itu perlu kita berikan update ilmu kepada teman-teman, bukan hanya konsultan kepada spesialis, tetapi juga kepada para dokter umum yang bertugas di berbagai daerah yang saat ini belum memiliki dokter spesialis kedokteran jiwa.
“Mudah-mudahan banyak dokter umum yang ikut menjadi peserta dalam kegiatan ini, sehingga nantinya bisa memberikan bekal yang lebih kepada teman-teman sejawat dokter umum untuk nanti setelah kembali dari mengikuti seminar ini bisa menggunakan ilmu pengetahuan yang didapat dari acara ini untuk bisa memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang lebih optimal kepada masyarakat,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran.
Sementara itu Prof. Adiatmika dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Unud terutama Ketua Panitia dan seluruh anggota yang telah berupaya sungguh-sungguh untuk menghasilkan sebuah acara berskala nasional sekaligus acara berskala internasional yang mengusung tema yang sangat menarik.
“Saya memberikan apresiasi kepada seluruh pembicara dari berbagai negara yang telah mengisi rangkaian acara BATIK dan ICOSPI, tidak lupa juga saya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berkenan hadir dari seluruh Indonesia, bahkan ada juga peserta dan pembicara dari mancanegara,” pungkas Wakil Rektor.
Masa pandemi pada tahun-tahun belakangan ini telah mendorong banyak sekali inovasi dan perkembangan dalam berbagai macam bidang ilmu, menghasilkan teknologi baru yang tepat guna, salah satunya adalah di bidang kedokteran. Inovasi serta investasi pada kesehatan mental penting untuk dilakukan, sehingga bisa dapat diterapkan dan digunakan dalam masyarakat, khususnya dalam pengobatan.
Melalui seminar kali ini diharapkan dapat memberi harapan baru pada dokter spesialis, dokter umum, serta praktisi kesehatan mental lainnya untuk bersama–sama melakuan inovasi serta kolaborasi. Selain itu diharapkan ada tambahan pengetahuan baru bagi para peserta. “Semoga acara yang diselenggarakan ini akan menjadi wadah transfer knowledge antara peserta dan pembicara serta dapat memenuhi kebutuhan perkembangan keilmuan pada setiap tempat,” ucap Prof. Adiatmika. (wie)