BANGLI | patrolipost.com – Setelah sebelumnya salah seorang perawat Puskesmas Susut 1 Bangli positif terpapar Covid-19, kini giliran pegawai di lingkungan RSU Bangli yang positif Covid-19. Pegawai yang positif Covid-19 adalah seorang petugas gizi/pramusaji. Kini petugas gizi berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dirujuk ke Balai Diklat BPK Perwakilan Bali, di Blahbatuh, Gianyar
Direktur RSU Bangli dr Nyoman Arsana seizin Bupati Bangli, I Made Gianyar tidak menampik kalau salah satu petugas gizi di RSU Bangli dinyatakan positif Covid-19.
Sebut Nyoman Arsana, petugas gizi berjenis kelamin perempuan tersebut sempat sakit panas selama seminggu. Karena panasnya tidak turun, yang bersangkutan memeriksakan diri ke RSU Bangli.
”Yang bersangkutan langsung dirapid test dengan hasil reaktif dan selanjutnya menjalani test swab,” jelas dr Nyoman Arsana, Senin (4/5/2020).
Lanjut Nyoman Arsana, dari hasil swab ternyata positif Covid-19. Selanjutnya petugas gizi ini diantar oleh petugas ke Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali untuk menjalani isolasi.
Berhubung ada petugas gizi positif Covid-19, pihaknya langsung melakukan rapid test terhadap seluruh petugas gizi. Dari 26 orang yang dirapid, 6 orang hasil rapid test reaktif.
”Kami langsung melakukan rapid terhadap seluruh petugas gizi,” jelas Nyoman Arsana.
Selanjutnya, 6 orang yang hasil rapid test reaktif langsung di swab. Sementara untuk hasil swab untuk 6 orang ini belum turun. Dikatakan pula jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan penelusuran ke keluarga petugas gizi yang positif Covid-19.
“Sudah ditelusuri dan dari 9 orang keluarganya sudah di rapid dan hasilnya negatif,” ujarnya.
Nyoman Arsana menambahkan jika petugas gizi yang positif Covid-19 memiliki kerabat pekerja migrant Indonesia (PMI). Dari hasil pemeriksaan terhadap PMI ini hasilnya negatif. Petugas juga akan menelusuri dimana petugas gizi ini tertular virus Corona. “Memang ada kerabat PMI, namun sudah pulang cukup lama. Kami masih akan telusuri dimana petugas ini mendapat virus ini,” jelasnya.
Disinggung terkait petugas apakah sempat kontak dengan pasien, dr Arsana masih melakukan penelusuran. Bebernya untuk petugas gizi terbagi dalam beberapa kelompok dengan system shiif.
“Untuk sementara dapur RSU Bangli tidak beroperasi, kami melakukan sterilisasi areal dapur,” ungkapnya.
Sementara itu untuk pemenuhan kebutuhan makan pasien, pihaknya telah melakukan MoU dengan pihak RS BMC Bangli.” Nanti makanan akan disuplay sesuai dengan permintaan dari RSU Bangli,” sebut dr Nyoman Arsana. (750)