- Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI.
BADUNG | patrolipost.com –Empat pilar MPR RI merupakan empat landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang terdiri dari landasan ideologi, konstitusi, persatuan dan kesatuan, serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikan Anggota Badan Sosialisasi MPR RI Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPRI RI kepada Aparatur Pemerintahan se-Kecamatan Kuta Utara, di Kerobokan, Badung, Rabu (2/12/2020).
“Empat pilar ini adalah landasan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Jika salah satu pilar tidak ada, lemah, goyah maka kekuatan bangsa ini akan pincang. Maka sosialisasi harus terus kita lakukan ditengah-tengah masyarakat,” kata Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini.
Politisi yang kerap dipanggil Gus Adhi ini mengungkapkan tantangan empat pilar MPR RI saat ini sangat berat ditengah ada upaya-upaya dari berbagai pihak yang ingin merongrong Pancasila. Hal itu terlihat dari berbagai sumber yang menyebut paham radikalisme, ekstremisme, maupun kilafah sudah menjalar ke berbagai sendi kehidupan.
Ia lalu membeberkan sumber dari PPIM UIN 2018 menyebut 63% guru punya opini intoleran terhadap agama lain. Kemudian sumber dari mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menyebut 3% anggota TNI terpapar ekstremisme. 19,4% PNS tidak setuju Pancasila, dan sebanyak 36,5% mahasiswa kampus Islam setuju khilafah, sumber survey Cisfrom 2018, serta 7 kampus terpapar paham ekstremisme agama, sumber BNPT 2018.
“Ini dampak ketidakhadiran negara dalam pembinaan mental ideologi bangsa. Karena itu dalam sosialisasi kali ini kita sasar aparatur pemerintahan karena mereka pelayan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga bisa ikut mensosialisasikan empat pilar MPR RI,” ujar Gus Adhi.
Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah landasan yang harus selalu dipegang, diperkuat, dan menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita akan terus membumikan empat pilar ini ke semua kalangan karena dia (empat pilar, red) adalah jati diri bangsa. Ingat bangsa yang tidak memegang kuat falsafah bangsanya dalam hal ini Pancasila, maka negara itu akan hancur,” sebut Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini. (wie)