Anggota Komisi IV DPR RI, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., (Amatra) bersama Kepala BPTP Bali Dr. drh I Made Rai Yasa MP.,dan petani di sela-sela meninjau persiapan pelaksanaan demplot pengembangan VUB padi khusus dan VUB spesifik lokasi di Subak Balu, Desa Baluk, Negara, Jembrana, Selasa (23/3/2021).
JEMBRANA | patrolipost.com – Kelompok subak di Bali diharapkan agar menanam dan mengembangkan padi Varietas Unggul Baru (VUB) yang mempunyai keunggulan dan kekhasan untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit tertentu (seperti mencegah diabetes dan stunting) hingga bisa menjadi produk beras khas dan premium. Begitu dikatakan Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan, AA Bagus Adhi Mahendra Putra, S.H.,M.H., yang terus mendukung dan mendorong petani Bali memulai subaknya mengembangkan padi jenis ini. Dukungan itu ditunjukkan Gus Adhi saat bersama Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bali dengan membentuk demplot pengembangan padi VUB khusus dan VUB spesifik lokasi di Jembrana tepatnya di dua kelompok subak, Selasa (23/3/2021). Pertama, di Subak Pengembungan, Tegaljadi, Marga, Kabupaten Tabanan (periode April/Mei -Agustus). Kedua, Subak Balu, Desa Baluk, Negara, Kabupaten Jembrana (periode Juni/Juli-Oktober). Kedua demplot ini ditargetkan mencakup luas lahan sawah mencapai 15 hektar.
Dalam kesempatan ini Gus Adhi juga meninjau langsung persiapan pelaksanaan demplot ini di Subak Baluk bersama Kepala BPTP Bali Dr. drh I Made Rai Yasa MP., Penanggung Jawab Program /Koordinator Pelaksana Demplot Nyoman Adi Jaya, didampingi Kelian Subak Baluk Komang Suartama serta dihadiri krama subak.
“Saya dorong dan dukung terus petani mengembangkan padi varietas unggul baru yang punya kekhasan untuk menjaga kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat seperti mencegah diabetes hingga stunting. Ini juga bisa menjadi produk beras khas dan premium yang bisa meningkatkan pendapatan petani,” kata Gus Adhi yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini.
Lewat pengembangan demplot ini, ungkap politisi Golkar asal Kerobokan Badung ini, diharapkan juga tercipta pola petanian yang maju, mandiri dan modern sehingga pertanian semakin menjadi sektor yang menjanjikan kesejahteraan. Namun masih ada tantangannya berupa alih fungsi lahan pertanian hingga alih fungsi sumber daya manusia pertanian.
“Tapi saat ada pandemi Covid-19 banyak yang kembali beralih ke pertanian, mendadak jadi petani. Tapi ini harus dilakukan dengan serius jangan jadi sekadar sampingan,” pungkas Gus Adhi yang juga Ketua Depidar (Dewan Pimpinan Daerah) SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Provinsi Bali ini.
Koordinator Pelaksana Demplot Nyoman Adi Jaya yang juga dari BPTB Bali menerangkan demplot ini untuk mempercepat proses penyebaran VUB padi khusus dan spesifik lokasi melalui pelaksaan demplot.
Lantas memberikan alternatif pilihan VUB sesuai kebutuhan pengguna spesifik lokasi/daerah. Selanjutnya untuk peningkatan kapasitas SDM, produktivitas dan pendapatan petani. “Jadwal pelaksanaan demplot ini akan mulai bulan Juni/Juli 2021.
VUB yang disepakati akan didemplotkan yakni VUB padi speklok: turunan Ciherang (Bioni Ciherang & Inpari 32) sebagai alternatif peningkatan produktivitas . Kedua, VUB padi khsusus seperti Jeliteng, Inpari Arumba & Pamelen (1 hektar) sebagai produk khas dan produk premium.
Padi VUB khusus ini ada jenis beras merah dan beras hitam yang termasuk pangan fungsional dan berdasarkan kandungan gizinya yang tinggi sangat baik untuk kesehatan dan dan mencegah penyakit tertentu seperti mencegah diabetes dan stunting. (wie)