Hadapi Perang Baru dengan Israel, Iran Pamer Kota Rudal

iran 2aaaxxxxx
Kota rudal akan menjadi andalan Iran dalam perang melawan Israel. (ist)

TEHERAN | patrolipost.com – Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengungkap pangkalan bawah tanah baru, yang kabarnya terletak di suatu tempat di pesisir selatan negara itu. Dijuluki ‘kota rudal’, fasilitas itu menampung puluhan peluncur rudal yang dipasang di truk, menurut sebuah video yang dipublikasikan oleh militer Iran dilansir, Minggu (2/2/2025).

Sebuah video berdurasi dua menit memperlihatkan Panglima Tertinggi IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami dan Kepala Angkatan Laut Laksamana Muda Alireza Tangsiri sedang memeriksa jaringan terowongan bawah tanah tempat peluncur rudal bergerak ditempatkan.

Menurut Tangsiri, pangkalan itu adalah rumah bagi rudal jelajah Qadr 380 Iran, yang dapat dikerahkan dan diluncurkan dalam waktu kurang dari lima menit. Rudal-rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer dan dilengkapi dengan sistem antipengacau untuk melawan peperangan elektronik, kantor berita IRNA melaporkan.

Fasilitas yang dipamerkan pada hari Sabtu adalah pangkalan ketiga di Iran, menurut IRNA. Pada pertengahan Januari, Angkatan Laut IRGC mengungkap pangkalan rudal antikapal bawah tanah lainnya di sepanjang garis pantai Teluk Persia.

Fasilitas serupa sebelumnya diungkapkan oleh Angkatan Udara IRGC pada 10 Januari, meskipun lokasi pastinya tidak diungkapkan.

Iran mengatakan bahwa program rudalnya merupakan pencegah terhadap musuh seperti AS dan Israel. Selama inspeksi pada hari Sabtu, Salami menyatakan bahwa pengungkapan itu dimaksudkan untuk mencegah musuh Teheran membuat “salah perhitungan” yang dapat menyebabkan konsekuensi serius.

Sebelumnya pada bulan Januari, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memuji program rudal negara itu sebagai faktor penting dalam menghalangi ancaman asing.

“Saya telah mengatakan berkali-kali dan sangat yakin bahwa jika bukan karena kemampuan rudal kami, tidak ada yang akan bernegosiasi dengan kami,” kata Araghchi saat itu.

Araghchi berpendapat bahwa AS dan sekutunya hanya menanggapi kekuatan, dan kekuatan rudal Iran memaksa mereka untuk terlibat secara diplomatis daripada menggunakan kekuatan. Pernyataannya menyusul meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang melibatkan serangkaian serangan jarak jauh antara kedua negara tahun lalu. (305/snc)

Pos terkait