SEMARAPURA | patrolipost.com – Sentra peternakan ayam potong di Klungkung mulai lesu sejak merebaknya pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan minimnya permintaan. Imbasnya, harga ayam potong menjadi rendah. Kondisi ini membuat para peternak mengurangi jumlah bibit ternak mereka.
Seorang pekerja peternakan di Desa Manduang, Klungkung, I Nengah Artaya menjelaskan, secara umum pandemi Covid-19 sangat berimbas kepada peternak. Sejak bulan Maret, mulai tidak ada permintaan ke hotel dan restaurant dan membuat harga ayam potong anjlok.
“Saat itu harga ayam potong anjlok, bisa kurang dari Rp12 ribu per-kilogram. Padahal sebelumnya, harga ayam potong berkisar Rp22 ribu sampai Rp24 ribu per-kilogram,” ungkap Nengah Artaya, Rabu (30/9).
Karena berkurangnya permintaan, sejumlah perusahaan peternakan harus mengurangi bibit. Misalnya pada kandang yang diurus oleh Nengah Artaya, jika sebelum pandemi kandangnya bisa memelihara 10.000 ekor ayam potong. Saat ini paling banyak pihaknya hanya memelihara sekitar 5.000 ayam potong. Itupun sebagaian besar dipasarkan di sejumlah pasar di Bali.
“Sebenarnya kalau usaha ayam potong itu pasang surut, tapi semenjak pandemi justru sangat lesu. Harga ayam potong terakhir setahu saya Rp18.000 per-kilogramnya,” sebutnya.
Kondisi serupa disampaikan peternak Sudarma, dimana peternak asal Desa Timuhun Klungkung ini terpaksa melakukan penurunan jumlah bibit, karena situasi pandemi. Dari awalnya ia memelihara hingga 6.000 ekor ayam potong, saat ini hanya sekitar setengahnya saja dipeliharanya. (855)