NEGARA | patrolipost.com – Selama 7 hari dilakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Yunicee di Selatan perairan Pelabuhan Gilimanuk, operasi SAR dihentikan. Keputusan diberhentikannya pencarian dicetuskan setelah dilakukan evaluasi oleh seluruh unsur SAR terkait dan juga hasil koordinasi dengan pihak keluarga korban.
“Yang jelas semua sudah bekerja secara komprehensif,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada, Senin (5/7/2021).
Pada operasi SAR yang dilakukan Senin (5/7/2021), tim gabungan mengerahkan SRU laut dengan pembagian tugas di beberapa lokasi dan total luas area pencarian berkisar 141,5 Nm2, namun sampai dengan pukul 18.00 Wita hasilnya tetap nihil.
Lebih lanjut diungkapkan, sesuai diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pencarian dan Pertolongan maka Basarnas memutuskan untuk penghentian pencarian secara terintegrasi di Posko Gilimanuk.
Selama berlangsungnya pencarian, dari keseluruhan penumpang sebanyak 77 orang, yang berhasil selamat adalah 51 orang, meninggal dunia 9 orang dan dinyatakan hilang 17 orang.
Menurut Darmada, KNKT sendiri masih memerlukan waktu untuk menyelidiki apa dan bagaimana penyebab kapal tersebut tenggelam hingga menelan korban jiwa. Saat ini barang-barang bukti yang ditemukan oleh tim SAR gabungan sementara waktu berada di Polsek Gilimanuk apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk dihadirkan dalam sidang.
“Untuk langkah-langkah selanjutnya sebaiknya kita menunggu dan mempercayakan proses penyelidikan KNKT dan hasilnya nanti, jadi tidak menimbulkan asumsi-asumsi publik yang tidak berdasar, ” tegas Darmada.
Bersamaan dengan telah berakhirnya operasi SAR, seluruh unsur SAR yang terlibat akan kembali ke kesatuan masing-masing. Sementara Darmada selalu SMC mengucapkan terima kasih atas keterlibatan seluruh unsur SAR dalam operasi SAR kali ini.
“Turut berdukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang telah kehilangan sanak saudara atas kejadian tenggelamnya KMP Yunicee,” pungkasnya (cr02)