DENPASAR | patrolipost.com – Kota Denpasar melibatkan sebanyak 1.300 seniman dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia 2022. Para seniman tari tersebut menari selama 12 jam di Gedung Kreatif Hub Dharma Negara Alaya (DNA) Lumintang Denpasar, Jumat (29/4/2022).
Kegiatan bertajuk “Naluriku Menari” (NAME) merupakan kolaborasi komunitas seni Naluri Manca dan Forum Komunikasi Osis Kota Denpasar ini dibuka secara resmi Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara.
Hadir dalam kegiatan ini, Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua TP PKK Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara, istri Wakil Walikota Denpasar Ny Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Denpasar Ny IA Widnyani Wiradana, serta Pimpinan OPD terkait Pemkot Denpasar.
Walikota Jaya Negara mengapresiasi kepada para seniman yang telah terlibat dalam peringatan Hari Tari Sedunia. Pihaknya juga menyebutkan bahwa kegiatan ini akan menjadi salah satu agenda membangkitkan perekonomian dan kunjungan pariwisata serta memberikan ruang kreativitas kepada para seniman.
Menurutnya, acara peringatan Hari Tari Sedunia yang melibatkan 1.300 seniman dari berbagai jenis tarian yang mengisi seluruh pojok ruangan Dharma Negara Alaya memberikan ekspresi dari spirit “Vasudhaiva Kutumbakam” sebagai konsep menyama braya yang dalam gelaran ini dirancang secara bergotong-royong. Untuk itu, kebudayaan menjadi spirit kreativitas baik penciptaan maupun pelestarian.
“Sehingga ke depannya dari kegiatan ini akan kita siapkan sebagai event tahunan di Kota Denpasar. Disamping itu bahwa konsep kota kreatif pada Kota Denpasar sebagai kota yang hidup. Hal ini memberikan kesadaran yang dinamis terhadap sumber daya alam untuk menggugah inovasi, sumber daya manusia untuk menggugah dinamika kultur dan sumber daya spiritual untuk menggugah kreasi aparatur,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan ini memicu generasi untuk tetap produktif berkesenian baik sebagai pelaku maupun berkarya dalam menuangkan ide dan gagasan yang baru sesuai dengan era dan jaman yang semakin berkembang.
Sementara Kadis Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani mengungkapkan kekagumannya lantaran kegiatan peringatan Hari Tari Sedunia di DNA dikemas berbeda. Bahkan, tidak hanya mempersembahkan berbagai jenis tarian, namun juga melibatkan ruang pameran bagi UMKM seni yang ada, perfilman, puisi, dan sarasehan seni.
“DNA Kreatif Hub menjadi tempat yang cocok untuk penyelenggarana acara ini, dengan harapan dapat membangkitkan, memfasilitasi dan memberikan ruang-ruang kreatif bagi seluruh genre tari dari berbagai kalangan seni tari se-Nasional,” sebutnya.
Salah satu penari asal Jogjakarta, Asti Oktavia yang ikut terlibat dalam peringatan Hari Tari Sedunia menuturkan bahwa peringatan Hari Tari Sedunia di Denpasar sangat mengesankan dan banyak genre tarian yang disuguhkan.
“Ini sebagai udara segar dalam situasi pandemi dapat digelar Peringatan Hari Tari Sedunia di DNA yang memberikan ruang kreativitas bagi para seniman tari,” tuturnya.
Pihaknya mengungkapkan juga bahwa keikutsertaannya membawakan tarian klasik asal Jogjakarta berjudul Sesanti Mengayu Hayu. Tari ini menceritakan tentang wanita yang sedang bersolek dan berdoa.
“Terima kasih Pemkot Denpasar yang telah mengundang saya turut serta dalam kegiatan ini dan semoga ke depan kesenian khususnya tari dapat dikenal dunia,” tandasnya. (030)