SEMARAPURA | patrolipost.com – Warga di lokasi penimbunan pasir di sebelah Timur Simpang Empat Bypass IB Mantra di Klotok, Klungkung heboh setelah seorang buruh bernama Pak Can mendadak meninggal dunia. Para buruh serta pemilik penimbunan pasir panik karena menduga buruh yang meninggal tersebut terpapar virus Corona (Covid-19).
Kapolsek Klungkung Kompol Nyoman Suparta SH, dihubungi Minggu (5/4/2020) menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari pemilik penimbunan pasir sekira pukul 7.30 Wita. Namun Kapolsek mengarahkan agar menghubungi ambulans Kris yang sudah disertai dokter dan perawat untuk membawa segera korban ke RSU Klungkung.
Kapolsek menjelaskan, peristiwa buruh pingsan mendadak itu terjadi pada Minggu (5/4/2020) sekira 07.30 Wita di tempat penimbunan pasir milik Pak Muncrut (nama panggilannya, red) yang berasal dari Desa Tangkas dengan alamat Jalan By Pas IB Mantra Klungkung (Timur lampu merah Simpang Empat Klotok).
Keterangan saksi mata di tempat kejadian, I Wayan Jati (71) alamat Banjar Ambengan Desa Tangkas Klungkung yang merupakan pengawas di tempat timbunan pasir tersebut, buruh bernama Pak Can (nama panggilannya, red) baru datang dari Lombok sekitar satu minggu lalu.
Pada saat kejadian, Pak Can seperti biasa mengayak pasir dan sempat istirahat untuk minum air. Namun sesaat kemudian Pak Can dilihat sudah roboh (pingsan). Buruh yang melihat kejadian itu kemudian memberitahukan kepada pemilik timbunan pasir (Pak Muncrut). Tak lama kemudian Pak Muncrut menelepon ambulans KRIS dan korban dibawa ke RSUD Klungkung.
Sementara itu Kordinator Ambulance KRIS Kadek Body Kotama membenarkan mobil ambulans KRIS membawa warga yang pingsan di Penimbunan Pasir di seputar Simpang Empat Klotok. Namun setelah dibawa ke RSUD Klungkung korban diketahui akhirnya meninggal dunia.
”Pasien Pak Can yang tadi mengalami penurunan kesadaran sehabis bekerja di penimbunan pasir oleh Tim Kris sempat memberikan pertolongan RJP di ambulance menuju UGD RSU Klungkung, namun akhirnya pasien tersebut meninggal dunia,” terangnya seraya memastikan kematian Pak Can sementara bukan karena virus Covid-19. (855)