DENPASAR | patrolipost.com – Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengajak seluruh komponen masyarakat membangkitkan rasa jengah untuk membangun Bali. Ajakan itu disampaikan dalam sambutannya pada apel Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali yang berlangsung di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Rabu, 14 Agustus 2024.
Mahendra Jaya mengatakan, kemajuan Bali adalah tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, komitmen untuk bekerja sama (ngrombo) menjadi kunci dalam mewujudkan kemajuan tersebut.
“Saya mengajak seluruh stakeholder dan seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu, bergotong royong membangkitkan rasa jengah membangun Bali,” kata Mahendra Jaya.
Menurutnya, semangat jengah sangat dibutuhkan karena Bali adalah pulau kecil yang tidak memiliki kekayaan berupa sumber daya alam mineral melimpah seperti bahan tambang dan minyak bumi. Akan tetapi Bali memiliki kekayaan budaya yang adiluhung dan potensi sumber daya manusia unggul serta kreatif.
“Unsur kebudayaan dan sumber daya manusia ini selalu menjadi arus utama pembangunan Bali,” imbuhnya.
Mahendra Jaya mengungkapkan, pembangunan Provinsi Bali secara umum lebih baik dibandingkan rata-rata nasional. Pertumbuhan ekonomi makin membaik, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita meningkat, investasi juga terus bertumbuh, persentase penduduk miskin kian berkurang, tingkat pengangguran terbuka dan indeks gini ratio juga menunjukkan tren penurunan.
“Kualitas kesehatan masyarakat Bali juga semakin membaik,” ucapnya.
Hal ini tercermin dalam data BPS tahun 2023 yang menunjukkan bahwa Bali menyisakan angka prevalensi stunting sebesar 7,2% yang merupakan persentase terendah di antara provinsi lain di Tanah Air dan jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 21,5%.
“Bali juga mampu menjaga cakupan kepesertaan JKN 100%. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali tahun 2023 mencapai 78,01, lebih tinggi dari IPM nasional sebesar 74,39,” jelasnya.
Mahendra Jaya juga menyinggung pelaksanaan Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Untuk menyukseskan pesta demokrasi itu, ia mengajak seluruh pegawai pemerintah daerah dan masyarakat Bali bersama-sama menciptakan iklim demokrasi yang kondusif.
“Kita semua bertanggung jawab menjaga keutuhan NKRI dengan meningkatkan toleransi dan memperkuat tali persaudaraan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekda Dewa Indra dalam wawancara dengan awak media menyampaikan bahwa peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali memiliki makna yang sangat penting.
“Ini momen yang penting, karena kita baru bertumbuh kembali pasca-pandemi. Peringatan ulang tahun menjadi momentum mengingat kembali apa yang pernah kita alami, harus menjadi pelajaran untuk menatap masa depan,” kata Sekda Dewa Indra.
Selain itu, peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali menjadi penting karena bertepatan dengan perhelatan pemilihan kepala daerah serentak. Ia berharap, momentum ini menjadi sumber inspirasi dalam memilih pemimpin yang mengedepankan kepentingan masyarakat dan menjaga eksistensi Bali.
“Saya harap, momentum ini menjadi inspirasi untuk memilih pemimpin yang memiliki visi dan kinerja yang bagus serta komitmen kuat untuk membawa Bali menjadi semakin survive. Kepentingan lebih kecil yang menonjolkan kelompok kita nomor dua,” ucapnya.
Pada momentum peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali, Pj Gubernur Mahendra Jaya bersama Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama dan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyerahkan Penghargaan Dharma Kusuma kepada tokoh berprestasi dan berkontribusi luar biasa dalam pemajuan kebudayaan.
Penghargaan Dharma Kusuma tahun ini diberikan kepada Prof Dr I Wayan Adnyana SSn MSn, tokoh yang berjasa dalam memajukan seni rupa. Penghargaan Dharma Kusuma juga diberikan kepada Ni Luh Putu Putri Suastini, istri Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster.
Putri Suastini memperoleh penghargaan Dharma Kusuma karena jasanya dalam memajukan seni teater modern. Sementara Penghargaan Dharma Kusuma kategori tokoh budayawan diterima Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Prof Dr Ir Tjokorda Oka AA Sukawati MSi.
Selain Dharma Kusuma, pada kesempatan itu diserahkan pula Anugerah Bali Swacitta Nugraha, Penghargaan Adhyasta Prajaniti, Penghargaan bagi pemenang Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Bali, Penghargaan Pengelolaan Keuangan Desa Adat se-Bali ‘Sewaka Dana Kerthi Nugraha’, penghargaan bagi ASN berprestasi di lingkungan Pemprov Bali Tahun 2024, dan Piagam Donor Darah.
Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali Tahun 2024 mengusung tema Prajahita Paramakarya yang mengandung makna Karya Mulia untuk Membangun Bali Maju dan Sejahtera, Nusantara Baru, Indonesia Maju.
Melalui tema tersebut, peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali diharapkan dapat menjadi wahana menumbuhkembangkan rasa persatuan dan kesatuan, mendorong semangat membangun daerah, serta memperkuat rasa kecintaan masyarakat terhadap Provinsi Bali.
Peringatan ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan jati diri masyarakat Bali yang memiliki keunggulan kualitatif, komparatif, dan kompetitif yang menjadi modal utama dalam memacu pembangunan di Bali.
Peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali disemarakkan dengan penampilan Marching Band Gita Prama Prawira Sena-Poltrada Bali dan persembahan Tarian Nusantara SMKN 5 Denpasar. (pp03)