Sementara itu dari informasi yang dihimpun, beredar kabar bahwa terdapat 4 wisatawan yang terjebak dalam kebakaran tersebut. Mereka nekat mendaki meski sudah diperingatkan oleh warga sekitar.
Namun, saat dikonfirmasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, belum memastikan kebenaran kabar tersebut. “Memang infonya seperti itu. Tapi laporan resmi yang kami terima, tidak ada pengunjung yang terjebak di sana,” ujar Eka Muharam Suryadi, Kabid Kedaruratan dan Logistik yang juga juru bicara BPBD Banyuwangi.
Berdasarkan informasi resmi yang dirilis BPBD Banyuwangi, api mulai terlihat sejak Sabtu (19/10) sekitar pukul 16.05 Wib di Kawasan Gunung Ranti yang masuk Dusun Jambuan, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Kebakaran makin membesar karena disertai angin kencang yang membuat beberapa pohon tumbang dan menimpa sebuah warung milik Heri yang merupakan warga sekitar.
Sekitar pukul 17.00 Wib, di kawasan hutan Gunung Ranti yang ada di sisi sebelah barat, sudah mulai terlihat kebakaran hebat. Kobaran api terlihat oleh beberapa warga pemilik warung yang ada di Areal Paltuding, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Usai Maghrib, sekitar pukul 18.20 Wib, api makin membesar dan merembet hingga ke sisi barat hutan. Api mulai mencapai ke arah timur yang memiliki luas hutan sekitar 10 hektar.
Akses yang terjal, ditambah saluran komunikasi yang sulit, membuat pemadaman api terkendala. Hingga pukul 22.00 Wib, kebakaran masih dalam pantauan BKSDA dan perangkat setempat, karena mereka sulit menjangkau lokasi yang sudah terbakar.
Upaya pemadaman antara lain yang dilakukan personel Koramil 0825/22 Licin, juga terhambat. “Seluruh anggota kita yang ada di sana (Kecamatan Licin, red), berangkat ke sana sejak sore, dan masih siaga,” ujar Hamidin, juru bicara Kodim 0825 Banyuwangi, saat dikonfirmasi terpisah.
Personel Koramil 0825/22 Licin yang hendak memadamkan api, tertahan di Dusun Ampelgading, Desa Tamansari. Mereka dilarang naik ke lokasi lahan kebakaran karena alasan keamanan. “Malam ini, di lokasi kebakaran, angin masih kencang. Penuh asap dan api masih keadaan menyala,” ujar Eka Muharam.