BANGLI | patrolipost.com – Warga Banjar/Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Bangli, Ni Wayan B (32) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya, Kamis (28/11) sekitar pukul 08.30 Wita. Tragisnya Wayan B gantung diri dalam kondisi hamil sekitar 7 bulan.
Kasubbag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan, Wayan B pertama kali ditemukan gantung diri oleh suaminya I Wayan A.
Sebut AKP Sulhadi, saat Wayan A pergi dari rumah sekitar pukul 07.30 Wita untuk mencari pakan ternak ke tegalan yang lokasi tidak jauh dari rumahnya. Selang waktu satu jam, Wayan A yang keseharian sebagai petani ini kembali ke rumah.
“Suaminya kembali ke rumah usai mencari pakan ternak. Sampai di rumah didapati pintu dalam keadaan tertutup,” ungkap Sulhadi.
Selanjutnya, Wayan A membuka pintu yang terbuat dari bambu tersebut. Betapa kagetnya Wayan A melihat istrinya tergantung di kerangka bangunan yang terbuat dari bambu. Wayan A mencoba memberikan pertolongan dengan menurunkan korban yang tergantung.
“Korban yang tergantung diturunkan dan langsung dibaringkan di tempat tidur. Setelah itu suami langsunh minta pertolongan kepada pihak keluarga,” beber Sulhadi.
Para keluarga yang datang ke lokasi mengecek kondisi korban. Korban pun sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Peristiwa bunuh diri tersebut langsung dilaporkan pada pihak berwajib.
AKP Sulhadi menyampaikan dari pemeriksaan yang dilakukan Bidan Pustu di Desa Siakin, I Gusti Ayu Made Budi Laksmini bahwa ditemukan luka lecet pada dagu dan leher korban akibat jeratan, keluar kotoran dari anus. Serta diketahui bahwa korban ini dalam kondisi hamil 7 bulan.
“Dari pemeriksaan murni bunuh diri, tidak ditemukan tanda kekerasan,” tegasnya.
Lebih lanjut, terkait motif kata AKP Sulhadi korban melakukan nekat gantung diri karena ada gangguan kejiwaan. Jika sebelumnya korban Wayan B sempat melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke bak penampungan air.
“Setahun lalu sempat mencoba bunuh diri, namun dapat diselamatkan,” jelasnya.
Disinggung terkait autopsi, AKP Sulhadi mengatakan jenazah Wayan B dibawa ke RSUP Sanglah untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan yang bersangkutan. “Ini untuk mengeluarkan bayinya saja. Jenazahnya sudah diberangkatkan ke Sanglah,” kata Sulhadi. (750)