In Memoriam Tjahjo Kumolo, ”Selamat Jalan Sang Mentor”

cahyo 444444
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo menghembuskan nafas terakhir, Jumat (1/7). (ist)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit Abdi Waluyo, Menteng , Jakarta Pusat. Tjahjo menghembuskan nafas terakhir  usai menjalani perawatan karena penyakit paru-paru yang dideritanya. Kepergian Tjahjo meninggalkan duka mendalam bagi sebagian rakyat Indonesia.

Terkhusus segenap kader dan elite partai banteng moncong putih, tidak terkecuali jajaran kader dan simpatisan di Sulawesi Selatan. Sekretaris PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni mengatakan, Tjahjo Kumolo adalah sosok pemimpin yang sangat merakyat dan rendah hati.

“Pak Cahyo adalah pemimpin yang sangat merakyat serta tidak protokuler. Sangat sederhana dan kuat perkawanan. Bulan Mei kemaren kami di Semarang, pas Beliau di sana juga. Bukannya kami yang merapat tapi justru almarhum yang menjemput dan mengajak kami berkeliling Kota Semarang,” tutur Rudy.

Karena itu, kabar kepergian Beliau menjadi duka bagi segenap kader PDI Perjuangan Sulsel, apalagi hidup mantan Sekjen PDI Perjuangan itu diisi oleh pemikiran dan kerja untuk bangsa dan negara.

“Kami sangat kehilangan sosok sederhana, secara pribadi sangat kehilangan. Apalagi percakapan terakhir adalah ketika berjanji ke Makassar 1 Juni lalu. Tapi batal karena ada kegiatan kenegaraan. Ternyata itu percakapan terakhir. Selamat jalan mentorku,” ujar anggota DPRD Sulsel yang telah menduduki jabatan Sekretaris PDIP Sulsel selama 6 periode ini.

Ungkapan duka juga disampaikan srikandi PDIP Sulsel, Risfayanti Muin. Dia mengaku sangat kehilangan dengan sosok Tjahjo Kumolo yang telah mengajarkan bagaimana berpolitik yang santun dan baik.

“Kami kehilangan sosok pemimpin yang santun, sederhana dan merakyat. Beliau ada seorang guru politik yang patut jadi panutan, selamat jalan Pak Tjahjo,” tutur anggota DPRD Sulsel ini.

Tjahjo Kumolo tutup usia di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (1/7/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Jenazah Tjahjo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Berawal dari Keletihan
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menceritakan kronologi wafatnya Tjahjo Kumolo. Hendarawan mengatakan mulanya Tjahjo sempat merasa keletihan akibat bekerja. Dia pun jatuh sakit kemudian dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo sejak pertengahan Juni lalu.

“Awalnya kecapean, letih, pekerjaan yang berat. Kemudian setelah itu jatuh sakit,” kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (1/7).

Setelah jatuh sakit itu diketahui bahwa Tjahjo mengidap komplikasi penyakit mulai dari paru-paru hingga asam urat.

“Ada paru-paru, diabetes, asam urat. Orang sakit kan komplikasinya berarti multi organ ya,” imbuhnya.

Kabar wafatnya Tjahjo Kumolo disampaikan petinggi PDIP Junimart Girsang. Dikatakan Junimart bahwa Tjahjo meninggal dunia pada Jumat (1/7) sekitar pukul 11.10 WIB di RS Abdi Waluyo.

Jenazah Tjahjo rencananya akan dibawa ke rumah duka di Kompleks Rumah Dinas Widya Chandra 4 Nomor 2, Jakarta. Saat ini jenazah Tjahjo masih berada di RS Abdi Waluyo.

Tjahjo adalah kader senior PDIP. Pada awal karier politiknya Tjahjo juga sempat menjadi kader Golkar. Namun namanya menjulang bersama PDIP hingga akhirnya dipercaya Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai Sekjen PDIP.

Dia mundur dari posisinya sebagai sekjen PDIP pada 2014 silam setelah dipilih Presiden Jokowi masuk ke dalam kabinet sebagai menteri dalam negeri.

Pada pemerintahan Jokowi periode 2019-2024, Tjahjo kembali dipercaya masuk kabinet untuk menjabat sebagai Menpan RB. (305/ccn/snc)

Pos terkait