JERUSALEM | patrolipost.com – Israel meningkatkan tuduhan pelanggaran yang dilakukan Hamas di rumah sakit terbesar di Jalur Gaza dengan mengatakan seorang tentara yang tertawan telah dieksekusi dan dua sandera asing ditahan di sebuah lokasi yang telah menjadi fokus enam minggu kehancuran mereka. Hal ini disampaikan pihak Israel pada Minggu (19/11/2023).
Rumah Sakit Al Shifa, yang pernah menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu pengungsi perang Palestina, telah mengevakuasi pasien dan staf sejak pasukan Israel menyerbu minggu lalu. Serangan itu menurut Israel sebagai misi untuk membasmi fasilitas tersembunyi Hamas.
Israel juga mencari sekitar 240 orang yang diculik Hamas ke Gaza setelah serangan lintas batas pada 7 Oktober yang memicu perang.
Salah satunya adalah seorang tentara wanita Israel yang wajib militer berusia 19 tahun, Noa Marciano, yang jenazahnya ditemukan di dekat Al Shifa minggu lalu. Hamas mengatakan dia tewas dalam serangan udara Israel dan mengeluarkan video yang menunjukkan mayatnya, tanpa tanda kecuali luka di kepala.
Di sisi lain, Militer Israel mengatakan pemeriksaan forensik menemukan dia menderita luka yang tidak mengancam jiwa akibat serangan tersebut.
“Menurut informasi intelijen yang kuat, Noa dibawa oleh teroris Hamas di dalam tembok rumah sakit Shifa. Di sana, dia dibunuh oleh teroris Hamas,” kata kepala juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari.
Lalu, dalam pengarahan yang disiarkan televisi, Hagari mengatakan orang-orang bersenjata Hamas juga membawa seorang warga Nepal dan seorang warga Thailand ke rumah Sakit Al Shifa, di antara pekerja asing yang ditangkap dalam penggerebekan 7 Oktober. Dia tidak menyebutkan nama kedua sandera tersebut.
Pada Video CCTv yang disiarkan oleh Hagari, terlihat sekelompok pria menggiring seseorang ke rumah sakit, yang mengejutkan staf medis. Klip kedua menunjukkan seorang pria terluka di brankar. Pria lain di dekatnya, berpakaian sipil, membawa senapan serbu.
Hamas pun tidak segera mengomentari pernyataan Hagari. Pihak Hamas sebelumnya mengatakan mereka membawa beberapa sandera ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Secara terpisah pada hari Minggu (19/11/2023), militer Israel menerbitkan video yang menggambarkan sebuah terowongan sepanjang 55 meter dan digali oleh warga Palestina sedalam 10 meter di bawah kompleks Shifa.
Meski mengakui bahwa mereka memiliki jaringan terowongan rahasia, bunker, dan lubang akses sepanjang ratusan kilometer di seluruh wilayah kantong Palestina, Hamas membantah bahwa terowongan tersebut terletak di infrastruktur sipil seperti rumah sakit.
Video tersebut menunjukkan sebuah lorong sempit dengan atap beton melengkung, berakhir di tempat yang oleh militer dalam sebuah pernyataan digambarkan sebagai pintu anti ledakan.
Terowongan itu dapat diakses melalui sebuah lubang yang ditemukan di sebuah gudang di dalam kompleks Shifa yang berisi amunisi. Video kedua menunjukkan lubang di luar ruangan di kompleks tersebut. (rts/pp04)