Isu Resesi, Banyak Anggota Koperasi di Klungkung Tarik Dananya

Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, Wayan Ardiasa. (ron)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda tanah air. Beredar isu bakal terjadi resesi, termasuk di Bali. Jika sebelumnya ekonomi Bali ditopang oleh pariwisata yang mendunia. Kini kondisi tersebut juga berpengaruh di Kabupaten Klungkung. Daya beli masyarakat mulai menurun.

Isu Indonesia akan memasuki resesi juga berdampak pada lembaga keuangan seperti koperasi. Selain banyak masyarakat yang menunggak kredit karena ekonomi yang sulit, saat ini masyarakat Klungkung mulai menarik simpanannya di koperasi.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung Wayan Ardiasa mengakui dan tidak menampik kondisi ini. Menurutnya saat ini koperasi simpan pinjam di Kabupaten Klungkung berada pada posisi yang sangat sulit. Semenjak masa pandemi Covid-19, masyarakat khawatir menabung maupun mendepositokan uangnya di koperasi.

“Bahkan warga mulai beramai-ramai menarik uangnya di koperasi. Mereka termakan isu tidak amannya menimyimpan uang di koperasi dalam kondisi seperti ini, ” ujar Wayan Ardiasa, Jumat (25/9).

Bahkan menurut Ardiasa, ada satu koperasi yang telah mengeluarkan uang sebesar Rp 1 miliar, akibat anggotanya menarik tabungan dan depositonya. Disisi lain, banyak warga yang menunggak kreditnya di koperasi karena kondisi perekonomian yang sulit. Kondisi ini pun menurut Ardiasa, sangat tidak baik bagi perkembangan koperasi.

“Kondisi ini sangat mempengaruhi operasional koperasi secara keseluruhan. Koperasi sangat kesulitan untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga,” ungkapnya.

Dengan kondisi yang ada, dirinya selaku Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Klungkung berencana akan menggelar rapat dengan Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah), Senin (28/9). Sehingga bisa memfasilitasi koperasi ke Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB), sebagai upaya menanggulangi kesulitan keuangan koperasi.

“Sampai saat ini, saya belum menerima laporan, ada koperasi yang bangkrut di Klungkung,” bebernya.

Jika kondisi seperti itu terus terjadi hingga Desember 2020 ini, Wayan Ardiasa khawatir koperasi akan mulai melakukam efisiensi, dengan melakukan pengurangan jam kerja para pegawai koperasi yang berdampak pada penurunan upah mereka. Namun diakuinya belum ada terjadi pemutusan PHK di Koperasi yang ada di Klungkung. (855)

Pos terkait