BANGLI | patrolipost.com – Di awal tahun 2021 RSUD Bangli kembali mengoperasikan alat Computerized Tomography (CT) Scan. Kepastian tersebut setelah turunya izin pengoperasian dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Direktur RSUD Bangli dr I Nyoman Arsana mengungkapkan sejatinya alat sudah terpasang sejak empat bulan lalu. Namun karena menunggu proses izin, maka alat belum bisa dioperasikan.
”Pada saat alat belum bisa dioperasikan, maka jika ada pasien yang membutuhkan penanganan lewat CT- Scan, kami rujuk ke rumah sakit di luar daerah,” ujarnya, Kamis (17/12/2020).
Lanjut I Nyoman Arsana, untuk izin dari badan pengawas tenaga nuklir terkait pemanfaatan tenaga nuklir penggunaan sumber radiasipengion dalam radiologidiagnostik dan intervensional telah ditetapkan tanggal 16 Desember 2020.
Pasca turunnya izin, pihaknya melakukan berbagai persiapan diantaranya terkait kesiapan sumber daya manusianya (SDM). Untuk itu pihaknya akan memberikan pelatihan menyangkut pengoprasian alat.
”Sebanyak 13 tenaga medis yang bertugas di bagian radiology akan menjalani pelatihan di bawah bimbingan dari teknisi,” sebut direktur asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.
Kata I Nyoman Arsana, dengan dioperasikannya CT-Scan maka praktis pasien dapat terlayani dan pihaknya tidak lagi merujuk pasien yang membutuhkan penanganan dari alat tersebut.
Disinggung terkait lama turunnya izin dari badan pengawas tenaga nuklir, kata Nyoman Arsana, selain karena dampak pandemi Covid-19 juga salah satu persyaratan alat yang ada sebelumnya harus dipindahkan.
”Memang untuk proses perizinan sangat ketat dan setelah hampir 4 bulan ditunggu, akhirnya baru turun,” sebutnya.
Sementara Wadir Penunjang dan Sarpras RSUD Bangli, dr I Wayan Pariasta mengatakan, spesifikasi dari alat CT-Scan yang dipasang berbeda dengan alat sebelumnya. Dimana disebutkan kalau alat CT-Scan yang baru dengan 16 slide sementara alat sebelumnya hanya 1 slide.
”Untuk ketersedian alat pihak RSUD Bangli menjalani kerjasama dengan pihak PT Meditrans Golobal, untuk perjanjian kerjasama selama lima tahun dan ke depannya bisa diperpanjang lagi,” kata Wayan Pariasta. (750)