DENPASAR | patrolipost.com – Terinspirasi oleh pergerakan progresif masyarakat Bali lewat visi serta aksi nyata untuk menjadikan Bali sebagai wilayah terdepan dalam isu penanganan sampah, Staf Khusus Presiden, Diaz Hendropriyono, kembali menyelenggarakan talkshow #DengarYangMuda seri ke-16 #Dibuangsayang di Rumah Sanur Creative Hub, Denpasar. Talkshow ini dihadiri ratusan peserta UMKM dan komunitas pemuda.
Saat didaulat sebagai keynote speaker pada acara yang bertajuk “Rangkul 100 UMKM asal Bali: #DengarYangMuda Siap Mendorong Tata Kelola Sampah yang Inovatif dan Kreatif,” Diaz Hendropriyono, menegaskan bahwa permasalahan sampah dapat menghambat Indonesia untuk mencapai cita-cita pendiri bangsa menjadi bangsa yang maju. “Permasalahan sampah juga berdampak pada harga diri sebagai sebuah bangsa,” katanya.
“Kegian ini ingin mendengar para pemuda Bali, bagaimana kiat menangani isu sampah agar bisa ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia,” kata Diaz. Untuk menyukseskan acara tersebut, dia berkolaborasi dengan Bali Export Development Organization (BEDO), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Bali, dan 100 pelaku UMKM asal Bali, serta sejumlah komunitas pemuda Bali untuk mencari peluang pemanfaatan sampah, khususnya sampah plastik.
BEDO adalah LSM di bidang pengembangan UMKM yang memfasilitasi serta mengatur program pengembangan kapasitas UKM yang didukung oleh berbagai organisasi nasional dan internasional seperti Ditjen PEN, APINDO, CBI, PUM & ILO. #DengarYangMuda adalah sebuah medium komunikasi yang sudah 16 kali menggelar acara di berbagai ruang publik di wilayah Indonesia untuk merangkul dan memahami perilaku kalangan milenial.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendekatan yang paling efektif sekaligus melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi kebijakan dan kinerja Presiden RI. Pendekatan yang efektif ini penting untuk meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat khususnya kalangan milenial terhadap isu-isu pemerintahan, sosial, dan politik. Hadir pulai di acara ini, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, memberikan sambutan.
Rai Mantra mengatakan, meski keluhan dari masyarakat sudah banyak, namun pemerintah tidak bisa terburu-buru mengambil sikap, karena pengelolaan sampah membutuhkan pembangunan ekosistem, sehingga dapat berkelanjutan. “Hingga saat ini, Kota Denpasar berhasil menurunkan penggunaan kantong plastik sekali pakai hingga 99,60 persen dalam waktu kurang dari setahun,” ujar Walikota Denpasar ini dalam sambutannya.
Selain disemarakkan dengan kegiatan bazaar dan pameran UMKM binaan, workshop upcycling, dan presentasi peserta olah limbah kreasi (Olikasi), pihak panitia penyelenggara acara talkshow juga menghadirkan empat narasumber, yaitu Komang Sudiarta (Komunitas Malu Dong), Pande Gede Bayu Antariksa (pengusaha pariwisata), Jeff Kristianto (Program Manager BEDO), dan I Gde Ngurah Widiadnyana (Somia Design). (jok)