DENPASAR | patrolipost.com – Peneliti kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan sebelum membeli obat, meski produk tersebut mendapat review positif dari konsumen. Kali ini terkait 6 obat ejakulasi dini atau erectile dysfunction pada pria yang paling laris di situs Amazon.
Produk yang dievaluasi adalah Korean Panax Ginseng dari NutraChamps, Leyzene with Royal Jelly dari Natural Subsistence), Horny Goat Weed Extract dan Boost Elite dari Zhou Nutrition, Extra Strength L Arginine dari Havasu Nutrition, serta IncrediBULL dari eSupplements.
Berbagai produk tersebut tersusun atas 21 bahan yang diyakini mampu menangani ejakulasi dini. Namun riset membuktikan hanya 4 bahan yang telah terbukti berefek baik pada penanganan disfungsi ereksi. Bahan tersebut adalah ginseng, l-arginine, tribulus terrestris, dan maca root.
“Review produk memang menyatakan manfaat obat pada konsumen yang telah mencobanya. Namun tidak ada bukti dasar yang menyatakan efek obat dalam menangani ejakulasi dini. Tenaga kesehatan harus menyadari hal ini dan sebisa mungkin memberi edukasi pada masyarakat,” kata ketua riset Dr Alexander Pastuszak dari Baylor College of Medicine di Texas dikutip dari Daily Mail.
Sebanyak 17 bahan lain yang digunakan dalam produk obat belum terbukti bisa mengatasi gangguan disfungsi ereksi. Bahan tersebut adalah tongkat ali, rumput tanduk kambing (horny goat weed atau medium), muira puama, cabai merah besar (Capsicum annuum), seng (zinc), saw palmetto berry, biji klabet (fenugreek seed), dan yohimbe bark. Selain itu ada diindolylmethane, AAKG, ekstrak lada (piperine), gluconolactone, L-citrulline malate, polypodium vulgare, rehmania root, dan royal jelly.
Studi ini dilakukan sejak September 2018 dengan mengecek kembali 413 studi yang sempat dilakukan. Sebanyak 69 studi dilakukan pada manusia terkait manfaat berbagai bahan yang digunakan dalam produk obat pada penanganan disfungsi ereksi. Riset ini telah dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine.
Periset juga mengingatkan masyarakat tidak terpengaruh review yang 90 persen menyatakan manfaat obat. Periset menyatakan review tersebut tidak bisa dipercaya, karena tidak menyertakan riset yang membuktikan efektivitas obat. Periset menyarankan masyarakat menggunakan produk obat yang bahan-bahannya sudah disetujui Food and Drug Administration (FDA), dengan manfaat dan keamanan telah terjamin. (detikhealth)