BANGLI | patrolipost.com – Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) dibarengi dengan naiknya harga telor di pasaran. Naiknya harga telor dikarenakan permintaan pasar yang tinggi dan di salah satu sisi stok telor menipis karena populasi ayam petelor menurun imbas dari anjoloknya harga telor yang terjadi beberapa bulan lalu.
Salah seorang peternak ayam petelor, Kadek Budiartawan mengatakan jelang Natal dan Tahun Baru harga telor alami peningkatan. Sebelumnya harga telor untuk ukuran besar (TB) Rp 1.200 per butir, sedangkan saat ini Rp 1.450 per butir.
”Memang jelang Nataru harga telor naik, tentu kondisi ini menguntungkan peternak yang sebelumnya sempat terpukul karena anjloknya harga telor,” ujarnya, Minggu (19/12/2021).
Lanjut Kadek Budiartawan, naiknya harga telor karena jelang Nataru permintaan telor di pasaran cukup tinggi, sementara di salah satu sisi ketersediaan telor menipis karena banyak peternak yang kosongkan kandang imbas dari anjloknya harga telor yang terjadi kemarin.
“Tentu dengan jumlah populasi ayam petelor yang turun akan berimbas pada ketersediaan telor, naiknya harga karena pemintaan tinggi yang tidak dibarengi dengan ketersediaan telor,” ungkap peternak ayam asal Dusun Buwungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut ini.
Kata Kadek Budiartawan dengan harga telor saat ini memang peternak masih bisa bernafas, pasalnya anjloknya harga telor kemarin membuat hampir sebagian perternak ayam, ketar ketir.
”Anjolknya harga telor kemarin banyak peternak kategori kecil yang gulung tikar, mereka yang bertahan adalah peternak dengan populasi ayam ratusan ribu ekor,” sebutnya. (750)