NEGARA | patrolipost.com – Kecelakaan laut kembali terjadi perairan Selat Bali. Teranyar dua jukung yang mengangkut rombongan pemedek dari Teluk Gilimanuk terbalik dihantam ombak tinggi di perairan sekitar Pulau Menjangan, Selasa (28/7) malam. Satu orang meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Rabu (29/7/2020), rombongan pemedek ini terdiri dari 18 orang yang menumpang dua jukung. Delapan penumpang menggunakan Jukung Badras dinahkodai Minardi dan sepuluh penumpang lainnya menggunakan Jukung Kalong yang dinahkodai Nuhung.
Dua jukung itu berlabuh dari Dermaga Waterbee di Teluk Gilimanuk pada Selasa sore pukul 16.00 Wita. Kendati angin cukup kencang dan ombak lumayan tinggi, namun perjalanan menelusuri selat Bali tersebut tetap dilakukan menggunakan kedua jukung tersebut.
Sekitar pukul 17.00 Wita, jukung sampai di perairan sekitar Pulau Menjangan. Para pemedek turun untuk melakukan persembahyangan. Saat nahkoda jukung Bandras, Minardi (50) warga Lingkungan Arum Timur, Gang 5, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya berusaha memperbaiki posisi sampan, tiba-tiba sampannya dihantam ombak besar sehingga korban terpelanting bersama jukungnya. Teman korban berusaha memberikan pertolongan, namun korban yang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Korban diperkirakan mengalami cidera dan luka dalam akibat benturan keras dengan body jukung yang terhempas diterjang ombak tinggi. Kejadian ini baru berhasil dilaporkan ke pihak Basarnas pukul 20.00 Wita. Menunggu keluarga korban menjemput dari Gilimanuk, petugas Basarnas bersama personel Sat Pol Air mengevakuasi korban dari Pos 2 disamping bawah patung Ganesha menuju Pelabuhan Labuanlalang, Grokgak, Buleleng.
Jenazah korban tiba di Labuanlalang pukul 23.45 Wita dan dievakusi oleh keluarganya ke Puskesmas II Melaya di Gilimanuk. Sedangkan rombongan pemedek dievakuasi di Labuan Lalang, Buleleng.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Gusti Nyoman Sudarsana dikonfirmasi Rabu (29/7/2020) mengakui adanya musibah laut yang mengakibatkan salah seorang warga Kelurahan Gilimanuk yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan tradisional tersebut meninggal dunia.
“Penumpang dievakuasi lewat Pelabuhan Labuanlalang karena di sana terdekat dari SAR Buleleng dan Satpol Air Buleleng. Warga yang meninggal sudah dimakamkan,” ujar Kompol Sudarsana.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng, Dewa Hendri juga mengakui adanya musibah laut jukung terbalik akibat diterjang obak tinggi di wilayah perairan sekitar Pulau Menjangan tersebut.
“Kecelakaan laut tersebut akibat jukung yang dikemudikan korban diterjang ombak tinggi sehingga terbalik. Korban yang saat itu berada di atas jukung terpelanting dan terjatuh. Dugaannya saat itu tubuhnya mengalami benturan dengan body jukungnya yang diterjang ombak. Jenazah korban dievakusi ke Labuanlalang,” tandasnya. (571)