DENPASAR | patrolipost.com – Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan kurikulum pendidikan, pembelajaran tatap muka di Bali direncanakan dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali, IKN Boy Jayawibawa mengatakan, perencanaan itu juga mencakup masih adanya pembatasan di awal pertemuan.
Setidaknya tiga bulan pertama, masih diterapkan 50 persen, atau 18 orang siswa dari jumlah siswa yang boleh mengikuti sekolah langsung. Hanya saja, kata Boy, pihaknya tetap melihat perkembangan Covid-19, terutama di Bali.
“Dilihat dari kurikulum pendidikan, bulan Juli dimulai akselerasi, sekolah tatap muka rencana dilakukan secara serentak di seluruh Bali, dengan tetap melihat perkembangan Covid-19,” jelas Boy Jayawibawa saat ditemui di Denpasar, Senin, (1/3/2021).
Protokol Kesehatan pun, harus telah disiapkan oleh satuan pendidikan sebelum membuka sekolah tatap muka. Boy Jayawibawa berharap, angka Covid-19 di Bali akan menurun dan melandai setelah vaksinasi diberikan kepada masyarakat.
“Kalau melihat tren sekarang, angka Covid-19 di Bali kan masih fluktuatif. Dengan adanya vaksin ini, angka segera Covid menurun,” ujarnya.
Rencana sekolah tatap muka, kata Boy, didukung oleh vaksinasi secara masif di Indonesia. Secara bertahap, guru juga akan mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum rencana itu dilaksanakan.
“Soal vaksinasi kepada tenaga pendidikan ini harus selesai dulu, termasuk, staf dan penjaga sekolah,” terangnya.
Boy menyebutkan, total jumlah guru di Bali mencapai lebih dari 12 ribu. Guru yang masuk dalam kategori ASN mencapai 6 ribu orang. Sedangkan jumlah sekolah yang dikelola oleh Pemprov Bali melalui Disdikpora sebanyak 300 unit.
“Sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, data guru penerima vaksin telah kami siapkan. Kami berharap vaksinasi untuk tenaga pendidikan bisa selesai sebelum bulan Juli,” jelasnya. (pp03)