ACEH JAYA | patrolipost.com – Sebuah kapal yang membawa migran Rohingya dilaporkan terbalik di lepas pantai Aceh. Tim SAR segera melakukan upaya pencarian korban yang terdampar dan tenggelam. Diantara puluhan korban tewas, dua jenazah berhasil dievakuasi pada Sabtu (23/3/2024) yang lalu.
Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 70 orang Rohingya “diduga tewas atau hilang”, yang jika dikonfirmasi akan menjadi korban jiwa terbesar dalam insiden serupa sepanjang tahun ini. Hanya tujuh puluh lima orang berhasil diselamatkan.
“Kami telah mengevakuasi dua jenazah dari pantai. Kami telah mengidentifikasi keduanya sebagai perempuan,” kata Mirza Saprinadi, Kepala Operasi Nasional Badan SAR Indonesia, kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa petugas imigrasi telah mengonfirmasi bahwa para korban adalah warga Rohingya.
Menurut Mirza, jenazah tersebut telah dibawa oleh nelayan setempat dan nelayan setempat melaporkan beberapa korban tenggelam lainnya ditemukan di sepanjang pantai barat Provinsi Aceh, di pulau Sumatera, Indonesia.
Selama bertahun-tahun warga Rohingya meninggalkan Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, tempat mereka umumnya dianggap sebagai pendatang asing dari Asia Selatan, ditolak kewarganegaraannya, dan menjadi sasaran pelecehan.
Kemudian, menurut data UNHCR, lebih dari 2.300 orang Rohingya tiba di Indonesia tahun lalu, melampaui jumlah kedatangan dalam empat tahun sebelumnya jika digabungkan.
Jumlah korban jiwa Rohingya yang tewas atau hilang pada tahun 2023 saat mencoba melarikan diri dari Myanmar atau Bangladesh adalah yang tertinggi sejak tahun 2014. (pp04)