Kapolda Bali Resmikan Museum Penanggulangan Terorisme

Kapolda Bali Irjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose, MM meresmikan museum penanggulangan terorisme Prakada Rucira Garjita, Rabu (27/11).

DENPASAR | patrolipost.com – Bali menjadi lokasi berdirinya museum penanggulangan terorisme di Indonesia. Kapolda Bali Irjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose MM meresmikan museum penanggulangan terorisme “Prakada Rucira Garjita” di Lapangan Tembak Perbakin, Tohpati Denpasar, Rabu (27/11) siang.

Peresmian museum penanggulangan terorisme dilakukan Kapolda Bali untuk mengenang jasa para polisi yang gugur saat mengamankan serangan teror bom dan mengingatkan masyarakat bahwa teroris adalah musuh rakyat Indonesia, tidak hanya polisi.

Bacaan Lainnya

“Didirikan museum ini kita sekarang membuat dan berusaha membuat mengingat para generasi muda, khususnya bangsa Indonesia terlebihnya rakyat Bali bahwa teroris adalah musuh rakyat Indonesia, bukan hanya penegak hukum. Harus bersama-sama mengenang apa yang sudah dilakukan para penegak hukum, satuan penegas antiteror, Densus 88, BNPT, dan seluruh stakeholder Kepolisian. Bagaimana kita menanggapi para anggota kita yang gugur,” ungkap Kapolda Bali Irjen Petrus Golose dalam sambutannya.

Petrus R Golose mengatakan, museum yang diberi nama Prakada Rucira Garjita ini memiliki arti kuat, cemerlang dan membanggakan.

“Museum penanggulangan Prakada Rucira Garjita berarti kuat, cemerlang dan membanggakan,” katanya seraya berharap dapat memperkenalkan tindakan yang sudah dilakukan Kepolisian untuk pengamanan saat serangan teroris.

“Saya mencoba dengan inisiasi Polda Bali menggambarkan secara teknologi secara criminal justice system bagaimana kita menghadapi teroris dan banyak korban anggota Polri meninggal, cedera dan para teroris mengubah modus operandi dengan menyerang anggota polisi. Museum ini untuk mengenang para pendahulu kami, termasuk anggota kita yang gugur dengan menampilkan proses sebenarnya,” ujarnya.

Museum ini memiliki tiga fungsi, antara lain bersejarah, edukasi dan wisata yang akan dieksplor melalui museum penanggulangan terorisme ini dan dalam bingkai penegakan hukum.

“Edukasinya dapat menerapkan banyak sekali ilmu secara digital forensik, elektronik kemudian menganalisis konten barang – barang berbahaya, memori mengenal sejarah, dimulai dari Bali 2002 sampai sekarang,” imbuhnya.

Di dalam museum penanggulangan teroris Prakada Rucira Garjita ditampilkan replika-replika rangkaian bom, foto eksekusi dan beberapa barang bukti termasuk kendaraan yang digunakan para teroris. Selain museum penanggulangan terorisme di Bali juga mempunyai gedung Sport Center, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin), International Defensive Pistol Assosiation (IDPA), Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), dan Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi). (cr02)

Pos terkait