SEMARAPURA | patrolipost.com – Walau petugas kebakaran dari tiga kabupaten sudah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi TPA Sente, Pikat Klungkung, namun api semakin berkobar dan meluas, Rabu (24/1).
Tampaknga petugas pemadam kebakaran dari Kabupaten Klungkung, Gianyar dan Bangli kesulitan mengendalikan kebakaran, sehingga api mengepung TPA Sente dari berbagai arah.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung, I Dewa Putu Suarbawa ditemui di lokasi kebakaran, Rabu (24/1) mengatakan, pihaknya mengerahkan 3 armada pemadam kebakaran dan 10 personel damkar untuk kendalikan kebakaran di TPA Sente.
Hanya saja angin yang berhembus kencang, membuat api dengan cepat meluas. Tidak hanya di sisi timur TPA Sente, namun juga hingga ke bagian utara dan barat. Bahkan sekitar pukul 14.00 Wita, api sudah sampai ke sisi selatan TPA Sente, dekat dengan tembok dan jalan raya.
“Luasan kebakaran di TPA Sente sudah mencapai sekiar 75 persen, sudah mengelilingi TPA Sente dari timur, barat, utara hingga selatan,” ujar Dewa Putu Suarbawa.
Menurutnya ada beberapa kendala dalam pemadaman kebakaran di TPA Sente, misalnya akses yang sulit di lokasi kebakaran. Petugas hanya mampu menjangkau sisi selatan dan barat dari TPA seluas sekitar 90 are tersebut.
Selain itu angin kencang, juga membuat api dengan cepat menyebar.
“Sementara mobil damkar cukup jauh mencari pasokan air untuk padamkan api. Penanganan sebatas sebaran api agar bisa dihambat. mencapai lokasi titik api, akses jalan tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Kebakaran ini juga menyebabkan kabut asap yang meluas ke beberapa wilayah di Desa Pikat. Selain wilayah di Banjar Pasekan Desa Dawan Kaler, kabut asap dari kebakaran di TPA Sente juga sampai ke wilayah Banjar Sente dan Banjar Gelogor di Desa Pikat.
Terkait kondisi kebakaran TPA Sente ini, Kepala SD N 3 Pikat, Made Candi Wiasa menjelaskan, pihaknya sudah melakukan antisipasi kabut asap dari TPA Sente dengan meminta siswa memakai masker ke sekolah.
“Kemarin kami dapat info dari BPBD Klungkung, ada kebakaran di TPA Sente. Sehingga sejak kemarin kami minta siswa ke sekolah dengan pakai masker,” ujar Made Candi Wiasa di depan muridnya.
Meskipun kabut asap sampai ke sekolah, namun menurutnya hal itu belum begitu menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar masih berjalan normal, walau memang agak terganggu dengan kabut asap yang muncul dari arah barat.
“Sebenarnya tergantung angin. Tadi sempat hilang asapnya, sempat juga pekat. Kami lihat situasinya ke depan, kalau memang asapnya pekat tentu kami akan koordinasi ke Dinas Pendidikan apakah memungkinkan siswa diliburkan,” ucap Ni Made Candi. (855)
