Kenalkan Ganjar-Mahfud, Warga Kampung Curhat Masalah Pendidikan

ganjar 44444
Kader banteng Kota Surabaya bergerak mengenalkan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD ke masyarakat kampung, Senin (23/10/2023). (ist)

SURABAYA | patrolipost.com – Kader-kader banteng Kota Surabaya bergerak ke kalangan akar rumput untuk mengenalkan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD, menyusul pendaftaran pasangan itu ke KPU beberapa waktu lalu.

Pergerakan kader-kader PDIP Surabaya berlangsung aktif ke berbagai kampung di Kota Pahlawan, menjangkau berbagai kalangan, menyapa banyak wilayah basis.

”Kader-kader banteng solid dan aktif bergerak bersama, holopis kuntul baris, di bawah komando Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Pergerakan turun ke bawah didasari keyakinan, kebenaran pada akhirnya akan menang. Satyam eva jayate!” kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Senin (23/10/2023).

Di salah satu Kampung Asemrowo, Adi memperkenalkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai calon pemimpin Indonesia kepada warga masyarakat. Sontak, warga kampung bertepuk tangan meriah, menyambut suka cita dan antusias.

”Kita doakan dan berikan dukungan total untuk Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD. Sehingga kedua pasangan itu mendapatkan suara yang berlimpah-ruah pada saat Pemilu, 14 Februari 2024, sambutan akar rumput penuh suka cita” kata Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.

Yuliatus, warga dari segmen emak-emak, meluapkan isi hatinya atas Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

”Dari hati yang paling dalam, saya mendukung dan akan memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD,” kata Yuliatus.

Di Kampung Tenggilis Mejoyo, Adi memperkenalkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD kepada warga.

”PDI Perjuangan, PPP, Perindo, dan Hanura, telah mendaftarkan ke KPU pasangan terbaik Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang sama-sama sudah kita kenal,” ucap Adi.

Di kampung Tambak Sarioso, Adi Sutarwijono mengenalkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam forum lesehan dengan warga masyarakat. Forum sapa warga itu berlangsung akrab dan gayeng. Sejumlah isu dan masalah di kampung, di antaranya perbaikan sistem zonasi dalam pendidikan yang dirasakan tidak berpihak pada kepentingan warga.

”Saya mengusulkan pembenahan dan perbaikan sistem pendidikan nasional kita,” kata Thomas, warga kampung. (305/jpc)

Pos terkait