BANGLI | patrolipost.com – Kericuhan di sebuah arena tajen kembali beredar luas di media sosial dan menjadi viral. Peristiwa itu diduga terjadi di wilayah Kintamani Barat, Bangli. Kontan saja kejadian ini mengingatkan kembali akan kasus tajen berdarah yang berlangsung di Banjar Tabu, Desa Songan Kintamani beberapa bulan lalu.
Informasi yang beredar luas di sosial media, arena tajen tersebut diduga berlangsung di sebuah wantilan yang ada di salah satu desa, di Kecamatan Kintamani. Kericuhan itu diduga terjadi Sabtu (15/11/2025).
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial memperlihatkan seorang pria tampak ditenangkan oleh orang-orang di dekatnya. Sesaat kemudian, pria berbaju hitam tersebut dipukul dari belakang. Suasana di lokasi terdengar riuh. Sorak-sorai warga bercampur dengan teriakan “maju, maju” dari seseorang.
Di tengah kegaduhan itu, suara dari pengeras suara berulang kali mengimbau agar tidak terjadi aksi main hakim sendiri.
“Kami mohon kepada para bebotoh untuk tidak main hakim sendiri,” ujar suara dalam rekaman.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi terkait penyebab awal terjadinya keributan maupun kondisi pihak yang terlibat. Video tersebut kini viral dan mendapat berbagai respons dari warganet yang menyoroti keamanan di arena tajen.
Sementara jajaran Polsek Kintamani dan Polres Bangli kini tengah mendalami video kericuhan arena sabung ayam tersebut. Sehingga pihak Kepolisian belum berani memberikan keterangan terkait praktik judi tajen yang berujung terjadi kericuhan tersebut.
“Kita masih lakukan pendalaman atas video tersebut,” ujar Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Ketut Gede Ratwijaya, Minggu (16/11/2025).
Sekadar mengingatkan, kericuhan arena tajen sebelumnya terjadi di Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani. Bahkan, kericuhan tersebut menelan korban jiwa. Sementara pelaku I Wayan Luwes alias Mangku Luwes, kini telah divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim di PN Bangli. (750)





