SEMARAPURA | patrolipost.com – Sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Klungkung, I Made Kasta menyerahkan bantuan sembilan bahan pokok (Sembako) kepada pihak keluarga balita penderita jantung bocor. Bantuan diberikan setelah I Made Kasta yang juga Wakil Bupati Klungkung mendapatkan informasi yang dialami oleh warganya.
“Saya sangat merasa perihatin setelah melihat keadaan yang dialami Ni Kadek Ayu Padmini Suari sejak baru lahir mengalami jantung bocor dan sekarang berusia satu setengah bulan,” ujar I Made Kasta didampingi beberapa staf PMI Klungkung usai menyerahkan bantuan di Banjar Ayung, lingkungan Kelurahan Semarapura Kelod, Selasa (28/7/2020).
Dalam kesempatan itu, Kasta juga sudah menugaskan dinas terkait agar segera menindaklanjuti langkah-langkah penanganan kedepan baik berupa bantuan sosial maupun penanganan kesehatannya secara rutin.
“Saya sudah tugaskan dinas terkait untuk segera menindaklanjuti langkah-langkah kedepan, baik itu bantuan sosial maupun penanganan kesehatannya. Upaya ini dilakukan agar Kadek Ayu segera bisa pulih dari sakitnya,” ujar I Made Kasta.
Tidak hanya sampai di sana, usai menyerahkan bantuan, ketua PMI juga mengatakan sangat berterima kasih kepada semua anggota PMI karena sudah bersama-sama membantu masyarakat Klungkung dalam menangani permasalahan baik dibidang sosial maupun dibidang kesehatan.
”PMI dan pemerintah harus terus saling bekerjasama dan berkomunikasi yang baik untuk menangani permasalahah masyarakat seperti contohnya yang saat ini dialami oleh Kadek Ayu. Semoga dengan bantuan ini bisa lebih bermanfaat,” harapnya.
Sementara itu, menurut penjelasan Ni Kadek Sri Asih (60) yang merupakan nenek dari Ni Kadek Ayu Padmini Suari menyebutkan, penyakit jantung bocor cucunya itu dialami sejak baru lahir. Ayahnya yang bernama Made Alit Guna Artana juga mengalami sakit ODGJ sejak lima tahun dan sering bolak balik masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. Sedangkan Ibunya juga sudah meninggalkan Kadek Ayu kerumah asalnya di Banjar Jro Agung, Gelgel sejak ia berumur tujuh bulan.
“Kesehariannya saya yang merawat dan mengajak Kadek Ayu, sebab saat ini ayahnya sudah tiga bulan masuk RSJ Bangli. Dengan situasi itu, berstatus belum cerai Ibunya akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah asalnya dan mengajak seorang kakak kandung dari Ni Kadek Ayu yang masih berusia lima tahun,” kata Kadek Sri Asih saat dikonfirmasi di lapangan.
Lebih lanjut, Ni Kadek Sri Asih juga menambahkan bahwa sebelumnya dirinya pernah bekerja membuat banten di Griya Kamasan, setelah kejadian ini akhirnya Sri Asih berhenti bekerja dan fokus merawat cucunya bersama anak perempuannya yang saat ini juga berhenti bekerja akibat pendemi Covid-19. Selain itu, Kadek Ayu juga punya riwayat penyakit penyempitan pernapasan yang secara rutin sudah setiap bulan diajak cek kontrol ke RS Sanglah sebanyak dua hingga tiga kali tergantung pemanggilan dari dokter. Selain itu, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan kepada cucunya itu.
“Terimakasih atas bentuk kepedulian pemerintah yang telah memberikan bantuan dan doa kepada cucu saya,” ucapnya. (855)