SURABAYA | patrolipost.com – King of The King yang mengklaim punya kekayaan Rp 60.000 triliun di UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia), ternyata masih memungut upeti kepada calon pengikutnya. Empat orang korban raja abal-abal ini sekarang diperiksa Kepolisian Jawa Timur.
“Kita periksa 4 saksi untuk pendalaman, terkait sistem imbalan uang miliaran rupiah bagi orang yang menyetor uang dan memasang banner Mr Dony Pedro ‘King of The King’ atau IMD,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (30/1/2020).
Wisnu mengatakan, empat orang korban yang diperiksa yakni AG, DS, W, dan P. Mereka memasang banner (spanduk) di Pasar Burung Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk pada 31 Desember 2019. Ke empat orang ini mau memasang poster King of The King di tempat umum karena dijanjikan akan mendapat imbalan uang Rp 1 miliar.
Wisnu mengatakan, keempat orang ini telah menyetor uang Rp 1,5 juta ke rekening yang sudah ditentukan. Setelah itu, mereka harus memasang poster yang isinya mempromosikan Mr Dony Pedro King of The King.
“Pemasangan banner itu, direkam dan diunggah ke media sosial. AG menyebut apabila membuat banner lalu disosialisasikan ke media sosial dengan mengirimkan uang sebesar Rp 1,5 juta pada rekening yang sudah ditentukan, maka dijanjikan mendapat uang Rp 1 miliar per banner,” kata Wisnu.
Polisi, memerlukan waktu untuk mendalami keterangan dari empat korban ini karena sistemnya melalui media sosial dan polisi melacak siapa yang mengendalikan sistem tersebut.
Seperti dilaporkan kompas.com kerajaan King of The King muncul pertama kali di Kota Tangerang dalam bentuk spanduk yang dipasang di kawasan Poris. Karena menyalahi aturan, spanduk itu sudah ditertibkan oleh Satpol PP.
Orang terdekat dari King of The King, yakni Pimpinan Ketua Umum IMD (Indonesia Mercusuar Dunia) Juanda yang tertera dalam baliho tersebut, ketika dihubungi mengklaim King of The King merupakan Raja Diraja dari semua raja di dunia.
“Itu adalah Raja Diraja, nanti beliau lah yang akan melantik dari seluruh presiden dan raja-raja di seluruh dunia,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020) lalu.
Juanda juga mengklaim, King of The King menduduki dua lembaga keuangan tertinggi dunia. Pertama adalah UBS atau Union Bank Switzerland dan IMD (Indonesia Mercusuar Dunia). King of The King yang sering dipanggil Mister Dony Pedro itu disebut-sebut menjabat sebagai Presiden UBS dan memiliki kekayaan Rp 60.000 triliun di bank tersebut. Juanda mengatakan, kekayaan tersebut merupakan aset yang ditinggalkan Soekarno dan resmi diserahkan kepada King of The King.
Ada beberapa surat yang diklaim merupakan surat aset peninggalan Soekarno di Bank Swiss. Dia mengatakan kekayaan tersebut nantinya akan diambil untuk tiga hal utama. Pertama melunasi utang-utang luar negeri Indonesia, kedua membagikan kepada masyarakat Indonesia, dan ketiga untuk membeli alutsista (Alat Utama Sistem Senjata). “Dibagikan ke rakyat dari Sabang sampai Merauke per kepala Rp 3 miliar,” kata dia. (807)