BANGLI | patrolipost.com – Terbangunnya koalisi besar (Golkar, Nasdem, Hanura, Demokrat) untuk menghadang laju PDIP dalam Pilkada Bangli nanti masih mengambang. Belum ada jalinan komunikasi secara resmi antar pimpinan elit parpol untuk membahas koalisi.
Jika kolasi besar gagal terbangun, maka tidak menutup kemungkinan akan terbangun koalisi (Hanura, Nasdem dan Demokrat), sehingga berpelungan muncul tiga paket dalam Pilkada 2020 nanti. Sementara baik PDIP dan Golkar secara mandiri sudah bisa mengusung calon. Dengan munculnya tiga calon diprediksi pertarungan akan berjalan sengit.
Ketua DPW Partai Nasdem Bangli, Gede Tindih mengatakan, sejauh ini belum ada pembicaraan secara resmi terkait membangun koalisi besar. Terbangunnya koalisi besar sejauh ini bisa dibilang masih sebatas angan-angan. “Konteks membangun koalisi besar baru sebatas komunikasi lisan dan belum dilakukan pembahasan secara resmi. Dalam hal ini harus ada pembicaraan resmi,” jelas Tindih, Rabu (25/12/2019).
Dalam konteks koalisi, kata Gede Tindih, Partai Nasdem dengan raihan dua kursi tentu tahu diri dan Partai Nasdem sifatnya menunggu saja. Kata Gede Tindih, jika nantinya ada pembahasan masalah koalisi tentu pihaknya akan melihat sejauh mana kepentingan politik yang didapatkan Nasdem.
“Tentu ada hitung-hitungan politiknya, Nasdem tidak ingin hanya dijadikan sebatas partai pendukung saja,” tegas politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini.
Disinggung apakah ada arah membanguan koalisi dengan Demokrat dan Hanura, kata anggota DPRD Bangli ini, partai sifatnya menunggu saja. Jika dalam pembahasan antar elit partai memiliki visi dan misi yang sejalan untuk membanguan Bangli ke depanya lebih baik lagi, ruang membangun koalisi sangat terbuka lebar.
Sementara jika tidak terbangun koalisi besar yang dimotori Golkar, maka tidak menutup kemungkinan akan muncul tiga paket calon dalam Pilkada nanti. Walaupun belum turun rekomendasi PDIP dipastikan bakal mengusung Sang Nyoman Sedana Arta sebagi calon Bupati. Sementara untuk Golkar sendiri secara terang-terangan lewat Ketua DPD Golkar Bali, Gede Sumarja Linggih mengutamakan kadernya untuk menjadi pemimpin wilayah.
Dari dua paket yang mendaftar yakni (I Made Subrata–Ngakan Kutha Parwata) dan paket (Ida Bagus Giri Putra – Sang Nyoman Putra Erawan) arah angin tentu berpihak kepada paket I Made Subrata dengan Ngakan Kutha Parwata. Pasalnya I Made Subrata yang juga adik Bupati Bangli I Made Gianyar merupakan kader Golkar.
Nah, jika terbangun koalisi (Nasdem, Demokrat, Hanura) maka kendaraan ini bisa saja digunakan oleh paket Ida Bagus Giri Putra – Sang Nyoman Putra Erawan, apalagi paket ini juga sudah mendaftar di Partai Demokrat. Jika muncul tiga paket calon, maka pertarungan dalam Pilkada Bangli 2020 ini bakal seru, sebab untuk suara Kecamatan Kintamani dan Bangli bisa terpecah.
Baik I Made Subrata dan Sang Putu Putra Erawan sama-sama berasal dari Kintamani Barat. Begitu pula untuk suara di wilayah kota dan kalangan birokrat serta Kecamatan Susut yang diprediksi merupakan kantong suara Sang Nyoman Sedana Arta, bisa saja digerogoti Sekda Ida Bagus Giri Putra yang notabene berasal dari wilayah Kota Bangli. Hal yang sama juga untuk suara pemilih di wilayah Kecamatan Tembuku. (750)