TABANAN | patrolipost.com – Kodim 1619/Tabanan terus mengembangkan inovasi dan mengangkat kreativias budaya lokal dalam mengedukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19) di wilayah Pemkab Tabanan.
Mewakili Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto, Kasdim 1619/Tabanan Mayor Inf Dewa Putu Oka mengatakan, kegiatan edukasi ini dimaksudkan agar mudah diterima oleh masyarakat. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi bagian dari komunikasi sosial (komsos) kreatif ini tetap mengikuti anjuran pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan daam rangka menyambut tatanan era kehidupan baru.
“Kegiatan penyampaian imbauan dan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat ini kami laksanakan pada hari Minggu (31/5/2020), mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, sehingga masyarakat diharapkan bisa disiplin mengikuti anjuran pemerintah dan mengikuti protokol kesehatan,” ujar Mayor Dewa Putu Oka, Senin (1/6/2020).
Kasdim mengimbau masyarakat agar lebih rajin mencuci tangan, wajib memakai masker, menjaga social dan physical distancing, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), mengonsumsi makanan bergizi serta tekun beribadah dan berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu.
“Kegiatan sosialisasi kami lakukan dengan penampilan yang agak berbeda, karena mobil dinas kami hias sesuai dengan kearifan lokal, termasuk personel yang dilibatkan juga mengenakan busana layaknya Bondres (lawak Bali),” jelas Kasdim, seraya berharap masyarakat selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selain itu juga membagikan brosur di sepanjang jalan yang dilewati dan areal fasilitas umum dengan rute, Makodim 1619/Tabanan, Jalan Katamso, Lapangan Alit Saputra, Jalan Pahlawan, Kantor Bupati Tabanan, Jalan Gajah Mada, Pasar Tabanan, Jalan Pulau Menjangan, Pasar Dauh Pala, Jalan Pulau Batam, dan pasar dadakan Terminal Pesiapan Tabanan.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dan tanggapan positif dari masyarakat Tabanan, yang kagum melihat kiprah prajurit TNI dari Kodim 1619/Tabanan yang juga piawai dan kreatif dalam melestarikan budaya sebagai kearifan lokal. (246)
