Kolam BBI Sidembunut Banyak yang Bocor, Ancam Produksi Benih

kolam ikan bbi
Kondisi kolam ikan di BBI Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Balai benih Ikan (BBI) menjadi salah objek pendapatan daerah. Namun demikan kondisi kolam ikan di beberapa BBI banyak yang bocor. Kondisi ini tentu akan mempengaruhi  reproduksi induk ikan sehingga mengancam produksi benih.

Kadis Pertanian Ketahan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli I Wayan Sarma menjelaskan, Dinas PKP memiliki dua UPTD Balai Benih Ikan yakni UPTD BBI Susut di Serokadan dan UPTD BBI Sidembunut, Bangli yang membawahi BBI Yangapi, Tembuku dan BBI Kedisan, Kintamani.

Bacaan Lainnya

Sebagai tempat memproduksi benih ikan dengan kualitas yang baik yang nantinya akan didistribusikan ke pembudidaya ikan, kata Wayan Sarma, BBI harus didukung sarana prasarana yang memadai. Salah satunya bangunan kolam ikan.  Sementara  kondisi kolam di beberapa BBI  banyak yang rusak atau bocor. Seperti kolam di  BBI Sidembunut dan Susut.

”Kondisi ini tentu akan berpengaruh pada volume air kolam yang terus menyusut sehingga berdampak pada kehidupan atau reproduksi ikan,” ujar Wayan Sarma didampingi Kabid Perikanan Dinas PKP Bangli, Wayan Agus Wirawan, Kamis (1/2/2024).

Sementara untuk perbaikan kolam yang rusak, pihaknya terbentur masalah kepemilikan aset. Untuk BBI Sidembunut dan Susut masih tercatat sebagai aset pemerintah provinsi.  Selama ini pemanfaatan aset tersebut baru sebatas hak pinjam pakai. Untuk hibah sedang dalam proses.

”Pada tahun 2023 Pemprov Bali menghibahkan lahan BBI Yangapi ke Pemkab Bangli, sedangkan untuk lahan BBI Sidembunut dan Susut masih berproses,” ungkapnya.

Lanjut Wayan Sarma sejauh ini ada tiga jenis ikan yang dibudidayakan di BBI yakni nila, lele dan koi. Untuk koi di akhir tahun 2023 sudah mulai bereproduksi. Namun demikian pihaknya masih terbentur masalah pemasaran.

”Kami sedang melakukan penjajakan untuk pemasaran ikan koi,” jelas Wayan Agus Wirawan.

Disinggung untuk target pendapatan, kata Wyaan Wirawan PAD dari penjulan benih dasar alami kenaikan dari tahun kemarin. Pada tahun 2023 target  sebesar Rp 179 juta dan tahun 2024 naik menjadi Rp 197 juta. (750)

Pos terkait