Komisi III DPRD Bangli Kembali Turun Cek Pembangunan Sasana Budaya

sidak dprd1
Suasana sidak pembangunan Sasana Budaya oleh anggota Komisi III DPRD Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Pasca longsornya DPT Sasana Budaya, anggota komisi III DPRD Bangli sempat turun melakukan sidak. Menindaklanjuti temuan sidak anggota Komisi III menggelar rapat kerja dengan Dinas PUPR Perkim Bangli. Untuk memastikan keputusan dalam rapat kerja anggota Komisi III kembali turun mengecek kondisi DPT yang telah diperbaiki, Selasa (5/11/2024).

Ditemui usai sidak Ketua Komisi III DPRD Bangli I Wayan Merta Suteja mengatakan, tujuan dilakukan sidak adalah untuk memastikan tindak lanjut hasil rapat kerja antara pihaknya dengan Dinas PU Kabupaten Bangli. Khususnya berkaitan perbaikan proyek DPT yang jebol beberapa waktu lalu. “Hasil rapat kerja kita sudah dilaksanakan di lapangan,“ ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Dia menyebutkan, untuk DPT yang sebelumnya memiliki ketebalan 30 cm, kini telah berubah menjadi 60 cm. Sementara di sisi lain, DPT yang sebelumnya tidak menggunakan besi kini telah dibuat dengan rabat bertulang.

“Kita ingin memastikan apakah hasil rapat kerja kita kemarin ditindak lanjuti apa belum. Dan, kenyataannya sudah ditindak lanjuti, meski masih ada hal mesti kita pertegas kembali,” ungkapnya.

Sementara saat disinggung dalam rapat kerja diminta untuk melakukan pembongakran total, namun di lapangan tidak dilakukan, jelas Mertha Suteja, mungkin masih ada perbedaan penafsiran. Kalau kita bermaksud untuk pembongkaran, namun pihak pelaksana lain, tentunya hal ini akan dilihat kembali dan menjadi bahan evaluasi.

Disebutkan, dalam sidak itu pihaknya harus objektif dalam melakukan penilaian. Yang mana, dari beberapa proyek yang dikunjungi memang ada pembangunan kualitasnya sangat bagus. Dia kemudian mencontohkan, pembangunan Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) pembangunannya sangat bagus, mulai dari desainnya hingga tata ruangnya.

“Gedungnya lebih bagus dari Gedung DPRD. Jadi masuk di sana seolah-olah kita tidak ada di Bangli,” ujarnya.

Di sisi lain, Kadis PUPR Perkim Bangli, Dewa Ngakan Widnyana Maya mengatakan sejatinya volume longsor sangat kecil atau sedikit, yang mana nantinya difungsikan untuk tempat bunga. Pihak penyedia telah melakukan perbaikan tanpa tambahan biaya. Selain itu desain telah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan perencana telah menjalankan tanggungjawabnya melakukan review dan penghitungan tanpa dibanyar.

”Kalau kami orang teknik kerusakannya sangat kecil atau tidak signifikan. Yang rusak adalah tempat bunga, beda halnya jika yang rusak bagian struktur, tolong camkan itu. Jika struktur yang bermasalah baru berisiko,” tegasnya.

Kata Dewa Maya, dalam dunia teknik ada namanya cacat mutu. Jika cacat mutu di masa pelaksanaan tugasnya diperbaiki. ”Salah satu metode perbaikan adalah cara ditambal, sedangkan yang longsor dibangun baru dengan tidak lagi memanfaatkan material lama atau tidak boleh menggunakan pecahan material lama,“ jelasnya. (750)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *