BANGLI | patrolipost.com – Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli mulai menipis. Dari jumlah APD sebanyak 200 biji kini masih tersisa 30 biji. Sementara jumlah pasien Covid-19 yang meninggal terus bertambah. Pihak BPBD kini sedang mengajukan usulan pengadaan APD ke pemerintah daerah.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiradana mengatakan, selama ini APD yang digunakan petugas saat melakukan evakuasi mayat yang terpapar Covid-19 merupakan bantuan dari BPBD provinsi. ”Awalnya diberikan bantuan APD sebanyak 100 biji, karena habis terpakai kami kembali memohon bantuan dan diberikan 100 biji APD dan kini yang tersisa hanya 30 biji,” ujarnya, Senin (14/9/2020).
Beber pria asal Banjar Gaga, Desa Tamanbali ini untuk sekali mengevakuasi mayat Covid-19 dibutuhkan 9-10 APD tergantung dari jumlah personel yang turun. Selain itu APD juga diberikan kepada pihak keluarga yang ditinggal. Melihat ketersedian APD maka hanya cukup untuk dua kali proses evakuasi, sementara jumlah penderita Covid-19 yang meninggal semakin bertambah. “Ketersediaan APD sangat urgent jika sampai stok habis maka kami tidak bisa bekerja,” jelasnya seraya menambahkan bahkan pernah dalam sehari mengevakuasi mayat yang terkonfiramsi Covid-19 sampai dua kali.
Kata Gede Wiradana, untuk pengadaan APD, sejatinya pihaknya sedang mengajukan usulan ke pemerintah daerah dan mudah- mudahan bisa segera terealisasi. Disamping itu pihaknya juga mengusulkan untuk pemberian semacam uang lelah bagi petugas yang turun melakukan evakuasi mayat Covid-19.
”Risiko kerja mereka sangat tinggi seperti para medis, selama ini mereka bekerja secara bergotong royong dan tanpa mendapat insentif,” kata Gede Wiradana. (750)