NEGARA | patrolipost.com – Hujan deras yang menguyur Kota Negara dan sekitarnya selama kurang lebih empat jam pada Kamis (24/5) menyebabkan sebagian wilayah kota terendam banjir.
Hingga Jumat pagi kemarin tidak sedikit kendaraan yang mogok dan banyak warga terpaksa dievakuasi oleh petugas BPBD Kabupaten Jembrana dan Yonif 741/GN.
Meluapnya aliran sungai maupun drainase menyebabkan kawasan permukiman warga di sekitarnya terendam. Bahkan banjir Kamis malam selain merendam rumah warga juga menyebabkan terganggunya arus lalu lintas Jawa-Bali hingga kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan pantauan, debit air mulai meningkat pukul 18.00 Wita. Luapan air menggenangi sejumlah wilayah permukiman warga yang berada di sekitar daerah aliran sungai maupun saluran drainase di Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana. Bahkan arus lalu lintas di Jalur Nasional Denpasar- Gilimanuk sempat terganggu.
Sementara kantor PDAM dan KPU Jembrana serta permukiman warga di Jalan Kunti, Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah dan di Jalan Sedap Malam Desa Kaliakah, Negara terendam air hingga 1 meter. Bahkan luapan air masuk hingga ke rumah warga dan warga tidak banyak yang bisa menyelamatkan harta benda mereka.
“Ini paling parah sampai dada orang dewasa, satu tempek semua kena. Kami hanya bisa menyelamatkan diri saja, semuanya terendam,” ujar Made Yastita (50) salah soerang warga Kaliakah. Bahkan untuk mengakses permukiman warga dan mengevakuasi warga, BNPP sampai menerjunkan ruber boat.
Sejumlah infrastruktur rusak akibat terjangan banjir. Data yang diperoleh dari Rupusdalops BPBD Jembrana, tujuh desa yang terdampak banjir. Sementara di Kaliakah 40 KK terdampak luapan Sungai Rumojo termasuk kerusakan 3 pelinggih dengan kerugian material mencapai Rp 136 juta.
Sedangkan luapan Tukad Ijogading menyebabkan 66 KK di Loloan Barat, dan 47 KK di Loloan Barat terdampak serta sejumlah ternak penduduk terhanyut banjir. Di Tegal Badeng Timur satu KK terdampak dengan kerugian Rp20 juta. Luapan Tukad Ijogading juga menyebabkan 12 KK di baler Bale Agung terdampak serta akses jalan kabupaten jebol dan terputus. Di Banjar Tengah juga terdapat 8 KK terdampak banjir.
Begitu pula 8 KK di kelurahan Pendem terdampak banjir dengan kerusakan infrastruktur. Kerusakan terparah adalah rumah Mangku Pura Dalem Desa Pakraman Kertha Jaya Pendem, Gede Purwita (47) dan Pura Taman beji Satria dibantaran sungai Ijogading luluh lanta diterjang banjir. Sementara kerugian akibat dampak banjir ini mencapai Rp 617 juta lebih.
Kini sejumlah wilayah juga mengalami kesulitan air bersih. “Sumur warga semua kotor tercemar dan bau, kami untuk MCK saja kami kesulitan,” ujar warga Kaliakah, Kadek Puspa (25).
Sementara instansi terkait seperti Kodim 1617/Jembrana, BPBD, Dinas Sosial, Camat dan Lurah/Perbekel Jumat kemarin telah melakukan rapat untuk penanganan banjir diduda kecamatan itu.
Asisten II Setda Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya usai rapat menyatakan selain penyaluran bantuan logistik dari BPBD untuk warga terdampak banjir, pemerintah daerah juga akan memikirkan langkah dan upaya kedepan untuk mengantisipasi adanya luapan air di wilayah yang memang menjadi langganan banjir.
“Kalau akses jalan yang putus di BB Agung kami tangani secara darurat dulu. Tapi secara umum untuk ke depannya nanti akan dipikirkan perencanaannya termasuk dari Bapeda. Banjir ini kan karena debit air dihulu meningkat karean hujan sedangkan saluran air mengalami sidementasi sehingga meluap,” tandasnya. (pam)