BANGLI | patrolipost.com – Guna mengatasi kekroditan terkait parkir kendaraan di kawasan objek wisata Kintamani (Penelokan), dalam waktu dekat akan dibangun sentral parkir. Rencananya sentral parkir akan dibangun, tepatnya di depan museum Geopark Batur, wilayah Penelekon, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Tempat parkir tersebut dirancang untuk dapat menampung ratusan bus, mini bus maupun sepeda motor. Selain itu di areal parkir akan dibangun kios bagi pedagang cendramata.
Kepala Divisi Perencaaan Badan Pengelola Pariwisata Batur Unesco Global Geoprak (BUGG), I Nengah Suratnata mengatakan, saat ini untuk parkir pengunjung objek wisata Kintamani belum memadai. Areal parkir masih memanfaatkan bahu jalan dan parkir juga belum dapat dipungut. Kemudian untuk sentral parkir rencana dibangun di lahan tepat depan Museum Geopark Batur.
Menurut Nengah Suratnata, lahan yang direncanakan untuk sentral parkir masuk wilayah Desa Adat Kedisan. Lahan yang akan dimanfaatkan luasnya hampir 1 hektare. Terkait lahan pihaknya mengaku sudah lakukan perbicaraan. Di sisi lain, di lahan tersebut ditempati oleh dua kepala keluarga lengkap dengan lahan perkebunan. “Untuk dua kepala keluarga tersebut akan diberikan kompensasi sebagai pengganti bangunan rumah serta tanaman produktif yang ada di lahan tersebut,” ungkapnya, Kamis (27/2/2020).
Lebih lanjut, kata Nengah Suratnata jumlah kompensasi yang diberikan tidak asal-asalan, namun akan penghitungan oleh OPD terkait. Untuk bangunan rumah akan dilakukan penghitungan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Sedangkan untuk tanaman produktif perhitungan akan menggandeng Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli.
“Di lahan tersebut ada tanaman jeruk serta pisang, tentu harga akan disesuaikan dengan umur tanaman, biaya perawatan dan lainnya,” jelasnya.
Selanjutnya, untuk pembangunan sentral parkir akan segera digarap, dan tahap pertama adalah melakukan perataan lahan. Nengah Suratnata menyebutkan dianggarkan dana sebesar Rp 3 Miliar. Sentral parkir tersebut akan menampung 100 bus, 150 minibus. “Sentral parkir yang akan dibangun ini berkonsep taman dan akan dibuat terasering,” sebutnya.
Tidak hanya itu, sentral parkir juga akan dibangun kios-kios yang jumlah 130 unit. Kios tersebut akan menampung pedagang cendramata yang saat ini menjajakan dagang di areal objek.
“Pedagang ini akan ditempatkan di kios tersebut, tidak ada lagi pedagang yang berseliweran di areal objek. Kami rasa dengan begitu wisatawan juga akan lebih nyaman,” ujarnya sembari mengatakan akan ada sumber pendapatan lagi dari retribusi parkir.
Kata Nengah Suratnata, untuk parkir nantinya akan dikenakan retribusi, untuk bus direncanakan tarif Rp 10 Ribu, mini bus Rp 5 ribu dan sepeda motor sebesar Rp 2 ribu.
“Jika bisa dilakukan pemungutan parkir tentu akan ada tambahan sumber pendapatan. Memang untuk saat ini tidak ada pungutan parkir, karena sejatinya tempat parkir tersebut memanfaatkan bahu jalan,” tutupnya. (750)