LABUAN BAJO | patrolipost.com – Upaya mempromosikan produk-produk unggulan NTT melalui penyajian makanan dan kuliner khas NTT berbahan kelor agar dapat dikenal terus dilakukan baik di kancah nasional maupun internasional. Salah satunya dilakukan oleh La Moringa Indonesia dengan menghadirkan outlet di Labuan Bajo.
La Moringa Indonesia merupakan UMKM yang bergerak di bidang food and beverage atau makanan dan minuman serta oleh-oleh khas NTT yang semuanya berbahan dasar kelor atau Moringa (Moringa oleifera).
Launching La Moringa Indonesia Cabang Labuan Bajo dilakukan pada gerai La Moringa Labuan Bajo yang terletak di area Pasar Baru, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Jumat, 23 September 2022.
CEO La Moringa Indonesia dr Andre Hartanto mengatakan, hadirnya La Moringa Indonesia di Labuan Bajo serta sebelumnya di Kupang dengan semangat memiliki visi untuk menampilkan olahan produk Khas NTT agar dikenal hingga dunia internasional. Kehadiran produk-produk UMKM khas NTT baik yang berbahan dasar kelor serta berbahan lainnya diharapkan mampu menampilkan citra NTT yang kaya akan sumber daya alam.
La Moringa Indonesia merupakan salah satu perusahaan retail F&B dimana mempunyai visi La Moringa from Indonesia to the World. Kalau berbicara tentang dunia internasional tentunya kita tau bersama Labuan Bajo sudah menjadi salah satu destinasi super prioritas dimana wisatawan mancanegara dari belahan dunia manapun itu akan berkunjung ke Labuan Bajo.
“La Moringa adalah wajah yang merepresentasikan dari seluruh kabupaten di NTT, inilah NTT. Karena kita menampilkan semua produk UMKM unggulan dari 22 kabupaten di seluruh NTT bukan hanya Manggarai Barat saja sehingga ini membuka suatu jembatan atau sebuah cara pandang yang baru ternyata La Moringa itu gambaran dari NTT sesungguhnya,” ucap dr Andre.
Untuk itu dr Andre menyampaikan hadirnya La Moringa Cabang Labuan Bajo diharapkan mampu menjawab kebutuhan akses pasar produk UMKM khas NTT yang selama ini masih menjadi kendala utama untuk bisa bersaing di pasaran. Untuk itu ia menyampaikan komitmennya untuk mengakomodir produk UMKM khas NTT melalui gerai yang disediakan.
“Saat ini yang sudah terdaftar 50 lebih UMKM dan ini akan terus bertambah karena kemarin ada banyak sekali permintaan dari teman – teman UMKM bukan hanya dari Mabar saja, tapi dari Manggarai Timur, Sabu Raijua, Rote dan lain lain. Itu sangat banyak sekali dan kami sangat wellcome. Dan produknya pun bervariasi,” tuturnya.
La Moringa sendiri mengutamakan konsep Eatry (Restaurant), Pastry (olahan kue) dan Gelato (es Krim) sebagai salah satu keunggulan. Saat ini La Moringa Labuan Bajo juga menyajikan lebih dari 50 jenis makanannya mulai dari seafood, se’i sapi hingga se’i kelor.
Keunggulan lainnya adalah La Moringa turut menampilkan kekhasan sebuah daerah dimana La Moringa Indonesia berada. Jika La Moringa Indonesia Cabang Kupang memiliki kue lapis Moringa, maka La Moringa Labuan Bajo menyajikan oleh oleh Kompiang Morgum.
“Ketika La Moringa ada di suatu tempat maka dia akan membawa ciri khas daerah tersebut. Ketika La Moringa berada di Labuan Bajo kita fokus kepada UMKM yang ada di Labuan Bajo dan Flores. Walaupun tetap kita memberikan kesempatan juga untuk UMKM lain berkembang di daerah Flores. Kemudian selain itu oleh oleh yang dijual, misalnya di Kupang lapis Moringa maka di Labuan Bajo ada Kompiang Morgum yaitu paduan dari Moringa dan Sorgum. Ini merupakan salah satu produk unggulan,” jelas dr Andre.
Dia menjelaskan Kompiang Morgum merupakan perpaduan antara Moringa (kelor) dan Sorgum. Saat ini sesuai instruksi Presiden Jokowi, Sorgum telah ditetapkan menjadi alternatif pangan kedua di dunia setelah pasokan gandum di dunia berkurang dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Inovasi perpaduan Moringa dan Sorgum ini pun disebut menjadi yang pertama di dunia.
“Kita juga telah menerima serifikat BPOM untuk produk biskuit Morgum, jadi Morgum ini adalah nama yang kita pelopori pertama, Moringa Sorgum. Gabungan antara kebaikan alam dari kelor dan kebaikan alam dari Sorgum itu berpadu menjadi satu, makanya dinamakan Morgum. Itu nanti ada biskuit, kompiang dan makannya lainnya,” ujarnya.
Produk berbahan olahan perpaduan Moringa dan Sorgum ini pun bukan hanya pada Kompiang Morgum, namun juga pada produk biskuit Morgum yang telah mengantongi sertifikat BPOM.
Disamping menyajikan produk produk olahan Khas NTT, La Moringa Indonesia juga akan turut mengambil bagian dalam pengembangan kualitas produk-produk UMKM di NTT melalui kerja kolaboratif bersama stakeholder terkait.
“Kami siap untuk lakukan kolaborasi dengan teman – teman UMKM supaya produk mereka memiliki packaging (kemasan) yang lebih baik, penyajiannya, kualitas rasanya, dari segi legalitas,” ucapnya.
Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk bersama sama memajukan produk olahan UMKM khas NTT agar mampu bersaing dengan produk lainnya di pasaran melalui kerja kolaboratif. Komitmen untuk menampilkan wajah NTT melalui produk olahan berkualitas tentu menjadi kerja besar semua pihak.
“La Moringa harus bergandeng tangan dengan semua UMKM, stakeholder pemerintah, teman teman Angkutan Darat, Laut dan Udara dan pelaku pariwisata. Kita tidak bisa bekerja sendiri sendiri, inilah saatnya kita berkolaborasi ketika masa pendemi itu datang, ketika ada regulasi yang berubah naik turun di situlah kekuatan kita, itu dulu modalnya,” tuturnya. (334)