DENPASAR | patrolipost.com – Awal bulan Mei, SVAMI Band launching dan menayangkan video klip lagu Satus Tiban di chanel YouTube SVAMI_OFFICIAL, Minggu (2/5/2021). Lagu Satus Tiban ini menceritakan kisah seorang perempuan yang ditinggal pergi kekasih untuk selamanya. Meskipun kekasihnya tidak lagi di dunia, namun cintanya tetap abadi sehingga beberapa momentum kebersamaannya masih terasa.
“Di situ kita memberikan edukasi bahwa cinta itu tidak akan pernah mati, karena hanya badan kasar kita yang tidak ada di dunia. Kita mengilustrasikan cinta itu abadi dengan lagu Satus Tiban atau 100 tahun. Itu juga sebagai waktu atau capaian usia manusia di dunia ini,” kata Vokalis SVAMI Band, Denanda di acara penayangan video klip Satus Tiban di Rumpies Kitchen, Minggu (2/5/2021) malam.
Adapun video klip Satus Tiban mengambil lokasi syuting di Tibumana Waterfall, Bangli sekaligus bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam setempat yang masih alami. Kondisi itu pula yang menginspirasi SVAMI memilih tempat tersebut, karena sangat sesuai dengan isi lagunya.
Lebih lanjut dikatakan, lagu ini adalah lagu kedua dari lima lagu yang terdapat di mini album SVAMI berjudul “Hidup”. Dimana, video klip pertama telah dirilis bersamaan dengan launching mini album “Hidup” pada 21 Maret 2021 lalu.
“Memang komitmen kami, setiap bulan kami rilis satu video klip hingga nanti kelar untuk kelima lagu di mini album tersebut,” terangnya.
Sebelumnya, SVAMI pun tampil membawakan lagu Satus Tiban dengan iringan akustik yang khusus diberikan kepada ibunya. Lagu Satus Tiban juga sebagai bentuk dedikasi ibunya yang telah melalui hari-harinya tanpa sosok kepala keluarga atau ayahnya.
“Tiang (saya) mencoba mengilustrasikan pada saat bapak meninggal, bagaimana ibu yang melewati hari-harinya tanpa kepala keluarga dan saya ekspresikan dalam bentuk sebuah karya. Tiang persembahkan ini spesial untuk ibu saya,” ungkapnya.
SVAMI Band yang digawangi oleh tiga bersaudara terdiri dari Ade Wiwikananda “Denanda” (Vokal), Yudi Rama Saputra “YRS” (Bass), Baskara Wibawa “Gusde” (Gitar), Gede Arik Yudasmara “Arik” (Keyboard) dan Gusman Adi Yudiana “Gusman” (Drum) tersebut, terbentuk pada 10 Oktober 2020 lalu.
Berawal dari keinginan berkarya di masa pandemi yang menjadi inspirasi lima karya lagu. Akhirnya berhasil merampungkan mini album dari musikalitas, jiwa, hati, dan rasa yang dituangkan ke dalam lagu “Hidup”, “Satus Tiban”, “Ulam Segara”, “Kenangan”, dan “Instrumen Pawiwahan” berkolaborasi bersama Gus Teja dengan harapan dapat meramaikan dan melestarikan musik Bali. (cr02)