SEMARAPURA | patrolipost.com – Mengisi libur Hari Raya Galungan dan Kuningan, kreativitas para remaja usia SMP dari Banjar Jelantik Kuribatu, Desa Tojan yang urunan membuat Seke Barong Bawi Agung lengkap dengan gambelannya patut diacungi jempol. Seke Barong Bawi Agung ini sudah eksis sejak tahun 2018 lalu. Mereka rutin melakukan kegiatan ngelawang nyatur desa setiap Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Diprakarsai Putu Andra Kastayana (14) yang masih duduk di Kelas 2 SMPN 2 Semarapura, yang memang memiliki jiwa seni ini mengajak 6 orang anggota seke dari teman teman seusianya di Banjar Jelantik Kuribatu, Desa Tojan bergabung membentuk Seke Barong, yang langsung dikomandaninya selaku Klian Seke.
Di sela-sela ngelawang, Klian Seke Putu Andra Kastayana ditemui menyatakan rasa bangganya jiwa seninya dalam seni tari dan tabuh mendapatkan respon teman teman seusianya untuk bersama-sama membuat seke Barong Bawi Agung ,sekaligus mengisi waktu liburan Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan kegiatan produktif dan bermanfaat bagi tradisi masyarakat Bali.
“Tiang bersama teman teman seusia mendirikan Seke Barong Bawi Agung sekaligus bersama sama mengisi waktu libur Hari Raya Galungan dan Kuningan dengan kegiatan ngelawang nyatur desa adat Gelgel,” ujar Andra, pria yang penampilannya tampak paling bongsor dari teman-teman seusianya.
Katanya selama liburan hari raya ini, waktu penuh dimanfaatkan untuk ngelawang bersama anggota seke Barong Bawi Agungnya. Untuk ongkos bagi warga masyarakat, sekali ngupah ngelawang ya antara Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu.
“Kita tidak patok harus berapa besaran ongkosnya, itu tergantung masyarakat yang ngupah saja. Tapi warga biasanya ngasi paling sedikit Rp 10 ribu, tapi kadang ada yang baik hati kasi ongkos Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,” terangnya.
Salah seorang anggota Seke Barong Bawi Agung, Made Bagas ditemui mengaku senang ikut kegiatan seke ngelawang, walaupun payah dari pagi sampai malam tapi bisa ikut ngelestarikan seni.
“Ya setiap usai ngelawang oleh klian Putu Andra ,hasilnya dikumpulkan langsung dibagi rata ,semua dapat sama dan adil walaupun Kliannya lebih berat tanggung jawabnya ,” ujar Made Bagas, sumringah.
Dia mengaku walaupun harus sembunyi sembunyi ikut kegiatan ngelawang karena dilarang pamannya, tapi karena hobynya yang dia mengaku memaksa ikut.
Sementara itu Kliang Banjar Jelantik Kuribatu ,Desa Tojan ,Kadek Yogi Suarjana ditemui, Minggu (21/11/2021) menyatakan rasa bangganya terhadap kretivitas anak anak tingkat SMP ini dalam menghidupkan dan menjaga seni budaya adi luhung budaya Bali.
“Semoga Seke Barong Bawi Agung anak anak SMP di Banjar Jelantik ini ,bisa tetap eksis dan sekaligus mereka telah memanfaatkan waktu liburannya untuk kegiatan yang positif serta mereka ikut melestarikan budaya seni tari dan tabuh budaya Bali ini,” ujar Kliang Kadek Yogi, yang juga Direktur Sekolah Kepariwisataan Liberty Klungkung. (855)