Lontarkan Pernyataan Berbau SARA, Maruarar Sirait Dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta

maruarar (kompas)
Maruarar Sirait saat kampanye. (kompas.com)

JAKARTA | patrolipost.com – Pernyataan Maruarar Sirait tentang kemungkinan hilangnya dukungan dari pemilih non-muslim kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024 dianggap menyingung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Buntutnya, Menteri Perumahan Rakyat itu dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.

Maruarar Sirait dilaporkan Samuel David (37), seorang warga Jakarta Selatan ke Bawaslu pada Senin (25/11/2024) sore. Pernyataan pria yang akrab disapa Ara tersebut disebut bisa memicu isu SARA yang tidak diinginkan dalam konteks Pilkada Jakarta.

Samuel mengaku melaporkan Maruarar Sirait, mantan politisi PDI-P yang kini bergabung ke Gerindra karena dia tidak mau kasus SARA mewarnai Pilkada Jakarta yang terjadi pada Pilkada 2017 terulang kembali.

“Jadi, hari ini saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih non-muslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel,” kata Samuel saat ditemui wartawan di Pancoran, Jakarta.

Samuel menegaskan bahwa laporannya bukan didasarkan pada pilihan politiknya, tetapi karena ia ingin menghindari isu SARA dalam Pilkada Jakarta yang mengingatkan pada polemik serupa yang terjadi pada Pilkada 2017.

“Tapi, saya di sini bukan soal pilihannya siapa, tapi ucapan ini sudah menyinggung SARA. Jadi yang selama ini kita tahu kampanye harusnya damai. Kemudian sudah tidak ada lagi lah isu-isu SARA seperti dulu gitu kan,” tambahnya.

Laporan Samuel telah diterima oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu DKI dengan nomor laporan 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024. Bawaslu dijadwalkan akan melakukan kajian lebih lanjut terkait laporan tersebut.

Samuel mengungkapkan bahwa Bawaslu akan memberi waktu sekitar dua hari untuk melakukan kajian awal dan meminta kelengkapan dokumen terkait laporan.

“Ya kalau dari Bawaslu informasinya kajiannya kurang lebih dua hari. Kemudian apa ada kelengkapan yang harus dilengkapi, ya kita lengkapi, tapi nanti nunggu petunjuk dari Bawaslu,” tutup Samuel.
Sebelumnya, Maruarar Sirait yang merupakan politikus Partai Gerindra menyatakan bahwa dukungan Anies Baswedan terhadap pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta dapat menguntungkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
“Begitu Pram dan Rano mendapatkan dukungan Anies, saya yakin basis-basis non-muslim itu akan berkurang,” ujar Maruarar.
Ara juga mengungkapkan bahwa awalnya Ridwan Kamil kehilangan dukungan dari pemilih non-muslim setelah dipasangkan dengan Suswono, yang merupakan kader PKS. Namun, peta politik Jakarta berubah setelah Anies mendeklarasikan diri untuk mendukung Pramono-Rano. (807)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.