SEMARAPURA | patrolipost.com – Walaupun sempat tertunda hampir satu tahun, lantaran pandemi Covid-19, namun gelaran Mahasabha pertama, Trah Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas akhirnya berlangsung dengan lancar. Pelaksanaan Mahasabha pertama Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster bertempat di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Jumat (12/2/2021).
Hadir pada moment penting tersebut Pangelingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semaraputra, panglingsir serta semeton warga Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas, serta Sekda Klungkung, I Gede Putu Winastra yang hadir mewakili Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta.
Pada kesempatan itu Ketua Panitia I Ketut Suadnyana, mengatakan pelaksanaan mahasabha ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan pratisentana Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas di seluruh Indonesia. Kemudian membentuk kepengurusan Pusat.
“Hingga saat ini pengurus sudah ada, dari pengurus pura kawitan, pura dadia sebanyak 158 dadia yang tersebar di Bali, Lombok,Kalimantan dan Sumatera,” ujar mantan Kabag Humas Setda Klungkung ini optimis.
Sebanyak 100 orang yang mengikuti secara langsung pelaksanaan mahasabha penting ini. Dan selebihnya peserta ada mengikuti Mahasabha melalui video daring dari berbagai daerah di Indonesia.
“Dalam pelaksanaan mahasabha ini sudah diberlakukan protokol kesehatan secara ketat, dengan menyiapkan sarana cuci tangan, dan alat ukur suhu tubuh dan terpenting semua panitia dan peserta mahasabha yang hadir sudah mengantongi surat rapid tes antigen dengan keterangan non reaktif,” tegas Ketut Suadnyana.
Tahapan mahasabha, diawali pembukaan, sidang, seperti, 4 sidang pleno, 2 sidang komisi dan 1 sidang formatur. Tahapan ini untuk menyusun program pasemetonan ke depan, terbentuknya kepengurusan yang baru, yang mampu membawa warga di dalam pasemetonan ini berkontribusi membangun Bali. “Kami titip warga pasemetonan ini bersama warga lainnya untuk bersama-sama membangun Bali,” demikian Suadnyana.
Dalam sambutannya Gubernur Bali, I Wayan Koster dengan semangat mengatakan, dirinya datang secara khusus untuk menghadiri mahasabha ini lantaran dalam visi misi Nangun Satkertih Loka Bali, yakni Atma Kertih dalam upaya menjaga kesucian dan ingat dengan leluhur. “Siapa yang menurunkan, siapa yang melahirkan dan keleluhuran utamanya jangan sampai dilupakan dan terus dipererat,” ujar Gubernur Koster berorasi.
Menurut Gubernur Koster Mahasabha ini penting dilaksanakan untuk memperkuat jati diri sebagai warga Bali, agar tata keetikaan bisa ditelorkan kegenerasi penerus. “Ini patut dijaga dan dilindungi dan kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung dan dijadikan kekuatan membangun Bali bersama-sama seluruh komponen masyarakat yang ada di Bali, baik secara eksternal maupun internal,” terangnya.
Lebih jauh Gubernur Wayan Koster mengajak seluruh Pratisentana Gajah Para untuk membangun kekuatan secara bersama-sama membangun Bali, dengan jumlah penduduk yang sangat kecil hanya 4,3 juta saja. Namun demikian, keunikan Bali yang dikenal mendunia menjadi kekuatan besar, utamanya budaya, kelimpahan alam, dan semua hal yang unik-unik ada di Bali.
“Kita berharap agar Mahasabha ini berjalan lancar dan menjadi momentum persatuan baik internal dan untuk masyarakat Bali pada umumnya, bersama-sama membangun Bali sesuai dengan visi misi Nangun Satkertih Loka Bali . Karena itu saya setiap hari tertentu mewajibkan aparat ASN Bali untuk mempergunakan pakaian bahan Endek asli tenunan Bali,” tegas Gubernur Wayan Koster disambut tepuk tangan meriah dari hadirin. (855)